Suara.com - Sejumlah negara Eropa melaporkan kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Omicron, sejak akhir Desember 2021. Diprediksi, badai varian Omicron masih akan menyerang hingga akhir Januari 2022.
Di Ceko misalnya, Lembaga Nasional Kesehatan Masyarakat (SZU) mengatakan Omicron telah menjadi varian dominan virus corona penyebab penyakit COVID-19.
Negara Eropa tengah yang berpenduduk 10,7 juta jiwa itu memperkirakan gelombang Omicron akan mencapai puncak pada akhir Januari dengan jumlah kasus harian bisa mencapai 50.000 orang.
Namun, gambaran seperti itu kemungkinan tidak lengkap karena beban diperkirakan akan muncul pada kapasitas pengujian, menurut pakar pemerintah dan independen.
SZU mengatakan Omicron hingga 8 Januari telah menyumbang lebih dari 50 persen kasus positif COVID-19.
Sampel-sampel yang berasal dari kebanyakan kota besar pada 9 Januari menunjukkan bahwa 70 persen kasus COVID yang muncul disebabkan oleh varian Omicron.
Dalam upaya menurunkan dampak peningkatan jumlah orang yang harus melakukan karantina mandiri, pemerintah sudah berencana untuk mengizinkan mereka yang bekerja di bidang-bidang sangat penting, termasuk layanan darurat, sektor kesehatan dan energi, untuk tetap pergi bertugas.
Mereka tetap akan diizinkan melaksanakan tugas kendati hasil tes cepat yang mereka jalani menunjukkan positif COVID-19.
Pemerintah juga mempersingkat masa karantina menjadi hanya lima hari bagi orang yang terkena COVID namun tak bergejala.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Kematian COVID-19 di Polandia Tembus 100.000 Jiwa
Sejauh ini, kasus Omicron tidak meningkatkan secara signifikan jumlah harian infeksi.
Jumlah pasien yang dirawat inap juga terus menurun dan gelombang infeksi sebelumnya menyurut.
Pada Minggu (9/1), ada 2.229 orang yang dirawat di rumah sakit. Jumlah itu turun lebih dari 7.000 orang dibandingkan pada awal Desember.
Ceko merupakan salah satu negara di dunia yang mencatatkan angka terburuk menyangkut kematian per kapita selama pandemi. Angka tersebut hingga Minggu mencapai 36.624 jiwa.
Berita Terkait
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Ulah Suporter Klub Israel Bikin Negara Eropa Ngamuk-ngamuk: Tindakan Bodoh
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja