Suara.com - Pembaharuan atau modernisasi dalam layanan kesehatan dinilai perlu dilakukan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, temuan penyakit baru, maupun percepatan teknologi.
Hal tersebut juga yang coba dilakukan Yayasan Kesehatan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (Yakes PGI) dan Primaya Hospital Group.
Keduanya bekersama menciptakan rumah sakit rujukan berbasis modern dengan melebur RS PGI Cikini yang kini berganti nama menjadi Primaya Hospital PGI Cikini.
Telah ada sejak 124 tahun lalu, RS PGI Cikini sebelumnya menjadi rumah sakit rujukan masyarakat terhadap penyakit katastropik.
Penyakit katastropik merupakan sekumpulan gangguan kesehatan yang biaya pengobatannya tinggi dan berisiko mengancam nyawa pasien.
Pemerintah dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menggolongkan penyakit katastropik seperti, penyakit jantung, gagal jantung, stroke, kanker, sirosis hati, thalasemia, leukimia, dan hemofilia.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan memodernisasi RS PGI Cikini, Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI memutuskan untuk menjalin kerja sama bersama Primaya Hospital Group," kata CEO Primaya Hospital Group Leona A. Karnali, saat konferensi pers di Primaya Hospital PGI Cikini, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Layanan unggulan Primaya Hospital PGI Cikini, lanjut Leona, akan berfokus terhadap pengobatan penyakit jantung, otak dan saraf, pembuluh darah, kanker, orthopedi dan trauma, urologi, juga ginjal dan hipertensi.
Sementara itu, modernisasi dilakukan dengan mulai menerapkan Hospital Information System menggunakan Electronic Medical Record, e-rescription, serta sistem radiologi (PACS) dan laboratorium (LIS).
Baca Juga: LaporCovid-19 Sebut Oligarki Pemerintah Makin Mencekram Rakyat Saat Pandemi
"Hal lain yang dilakukan adalah pengadaan teknologi MRI 1,5 Tesla untuk melengkapi pemeriksaan penunjang, pengadaan peralatan prioritas mobile x-ray, uroflowmetri, USG urologi, mikroskop mata, serta penggantian mesin anestesi," papar Leona.
Dari sisi tenaga kesehatan, Ketua Umum Yayasan PGI prof. dr Alexander Ginting, Sp.P., mengatakan bahwa para nakes akan diberikan pelatihan dan berbagi informasi untuk meningkatkan kemampuan.
"SDM juga tentu ditingkatkan. Secara internal akan ada pelatihan, dengan berbagai studi banding juga akan dilakukan. Demikian juga dokter spesialis akan di-update ilmunya. Intinya, kita akan jadi rrumah sakit terbuka, tidak ekslusif," kata Alex.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat