Suara.com - Pernahkah Anda mendengar istilah demensia? Istilah ini kerap muncul pada perbincangan mengenai kesehatan otak, dan perkembangannya di usia senja. Demensia adalah satu gejala yang muncul akibat kelainan pada otak yang sering terjadi pada masyarakat yang sudah berusia lanjut.
Secara langsung seorang yang mengalami demensia akan mengalami beberapa perubahan secara bertahap. Jika tak mendapat penanganan yang tepat, maka bukan tak mungkin gejala ini semakin parah sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.
Apa yang Menyebabkan Demensia?
Demensia sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal. Penyebabnya, bisa dikelompokkan jadi jenis demensia tersebut. Untuk jenis demensia dapat diobati, penyebabnya antara lain :
- Tumor otak yang dapat diangkat
- Gangguan kelenjar tiroid
- Kekurangan Vitamin B12
- Adanya kondisi hidrosefalus
- Penyalahgunaan konsumsi zat terlarang jangka panjang
- Hematoma subdural
- Hiploglikema atau gula darah rendah.
Sedangkan untuk demensia yang tak dapat disembuhkan, penyebabnya antara lain :
- Alzheimer
- Demensia Vaskular
- Demensia Lewy Body
- Demensia Frontotemporal
Kondisi yang kedua ini tak dapat disembuhkan, hanya dapat diberikan perawatan agar kegiatan sehari-hari bisa dilaksanakan semaksimal mungkin menurut kondisi penderitanya.
Mendeteksi Dini Gejala dari Demensia
Nah sebagai cara deteksi dini gejala demensia, ada beberapa hal yang bisa dilihat secara langsung. Gejala demensia adalah sebagai berikut.
1. Hilangnya ingatan, baik jangka pendek maupun ingatan jangka panjang. Kondisi ini sering disebut pikun atau pelupa.
Baca Juga: Pemilik Golongan Darah Ini Rentan Terserang Demensia
2. Sulit berkomunikasi, penderita demensia lama kelamaan akan mengalami kesulitan dalam menemukan kata yang tepat dalam berkomunikasi karena penurunan kerja otak secara terus menerus.
3. Kehilangan kemampuan merencanakan sesuatu, kembali, karena kemampuan otak terus menurun, maka kemampuan untuk merencanakan sesuatu dan berpikir panjang akan terus menurun.
4. Kebingungan, penderita demensia juga sering mengalami kondisi kebingungan mengenai banyak hal yang ada di sekitarnya.
5. Perubahan psikis secara masif, perubahan dari sisi kognitif terjadi secara berlanjut, serupa dengan perubahan dari sisi psikisnya. Kemampuan berpikir menurun, kemampuan beralasan menurun, dan ingatan terus menurun, membuat kondisi psikis seorang juga terus menurun.
Itu tadi, beberapa pengetahuan umum mengenai demensia. Demensia adalah ancaman untuk banyak orang yang ada di dunia, jika tak menjaga fungsi otak dan kesehatannya secara berkelanjutan. Semoga artikel ini bermanfaat, dan selamat beraktivitas!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!