Suara.com - Lebih dari setengah orang di Eropa dipredikasi bakal tertular varian virus corona Omicron dalam dua bulan ke depan atau pada Maret mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berbicara pada konferensi pers, direktur regional Hans Kluge memperingatkan bahwa varian Omicron mewakili "gelombang pasang baru dari barat ke timur yang menyapu" kawasan Eropa.
"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan," kata Kluge kepada wartawan.
Wilayah Eropa WHO terdiri dari 53 negara dan wilayah termasuk beberapa di Asia Tengah. Selain itu, Kluge mencatat bahwa 50 di antaranya telah mengkonfirmasi kasus varian Omicron.
Menurut WHO, 26 dari negara-negara tersebut melaporkan bahwa lebih dari satu persen dari populasi mereka "terkena Covid-19 setiap minggu" pada 10 Januari, dan bahwa wilayah tersebut telah melihat lebih dari tujuh juta kasus virus baru dilaporkan pada minggu pertama tahun 2022. sendiri.
Kluge mengatakan "skala penularan yang belum pernah terjadi sebelumnya" sekarang berarti negara-negara melihat peningkatan rawat inap dari Covid-19, tetapi menambahkan bahwa tingkat kematian masih stabil.
Gelombang itu "menantang sistem kesehatan dan pemberian layanan di banyak negara di mana Omicron telah menyebar dengan cepat, dan mengancam akan membanjiri lebih banyak lagi," keluh Kluge.
Merujuk data yang dikumpulkan selama beberapa minggu terakhir, Kluge mengatakan varian itu dikonfirmasi lebih menular dan "mutasi yang memungkinkannya menempel pada sel manusia lebih mudah, dan dapat menginfeksi bahkan mereka yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi."
Namun, Kluge juga menekankan bahwa "vaksin yang disetujui terus memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian, termasuk untuk Omicron."
Baca Juga: Abaikan Mandat Perusahaan, Nike Pecat Pekerjanya yang Tolak Divaksinasi Covid-19 Lewat Email
Terlepas dari laporan tingkat kasus tanpa gejala yang lebih tinggi dan proporsi rawat inap yang lebih rendah untuk kasus Omicron, WHO mengatakan masih terlalu dini untuk mengobati penyakit ini sebagai endemik - yang berarti penyakit ringan yang terjadi secara teratur seperti flu.
“Kami masih memiliki virus yang berkembang cukup cepat dan menimbulkan tantangan yang cukup baru. Jadi kami tentu tidak bisa menyebutnya endemik,” kata petugas darurat senior WHO Catherine Smallwood kepada wartawan.
"Virus ini, seperti yang kita tahu, telah mengejutkan kita lebih dari sekali... Tujuan aspirasi utama untuk 2022 adalah menstabilkan pandemi," tutup Kluge.
Di seluruh dunia, 5,5 juta kematian telah dikaitkan dengan Covid-19, menurut angka yang dikumpulkan oleh AFP dari sumber resmi.
WHO mengatakan jumlah korban sebenarnya mungkin dua hingga tiga kali lipat dari angka itu
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?