Suara.com - Brand olahraga dunia Nike dilaporkan akan memecat beberapa pekerjanya Oregon Amerika Serikat, yang belum dan tidak mau melakukan vaksinasi Covid-19 dalam beberapa hari ke depan.
Menurut situs berita Oregon Live, Nike telah mengirim email ke pekerja yang dimaksud, dan memberi tahu bahwa mereka akan dipecat pada hari Sabtu karena gagal mendapatkan vaksinasi tepat waktu.
"Anda gagal menyelesaikan proses verifikasi dan catatan kami menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki persetujuan (pengecualian). Akibatnya, Anda tidak mematuhi kebijakan dan pekerjaan Anda dijadwalkan akan dihentikan pada hari Sabtu, 15 Januari 2022 ," tulis merk olahraga itu dalam email kepada staf, menurut Oregon Live.
Dilansir Insider, dua karyawan yang terkena pemecatan tersebut mengatakan kepada Oregon Life bahwa beberapa pekerja menolak untuk divaksinasi karena keberatan dengan mandat perusahaan. Sementara yang lain melakukannya karena alasan agama.
Nike memperkenalkan mandat vaksinnya pada bulan Oktober, yang mewajibkan semua pekerja perusahaan untuk divaksinasi sepenuhnya sebagai persiapan untuk pembukaan kembali kantornya pada bulan Januari.
Bulan lalu, ia menunda pembukaan kembali kantor perusahaannya karena meningkatnya kasus Covid-19 di AS.
"Varian Omicron memang sangat menular, dengan lebih banyak data dan waktu yang dibutuhkan untuk menentukan dampak apa yang akan dimiliki Omicron pada sistem kesehatan masyarakat kita," Monique Matheson, kepala sumber daya manusia Nike, menulis dalam email kepada karyawan saat itu.
"Para ahli memperkirakan tingkat kasus melonjak dalam beberapa minggu mendatang, yang bertepatan dengan rencana kami kembali ke tempat kerja kami," tambahnya.
Nike adalah salah satu dari sekelompok perusahaan swasta yang secara independen memilih untuk memperkenalkan mandat vaksin bagi para pekerja.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Medan Dimulai Senin, Berikan Hadiah untuk yang Divaksin
Perusahaan lain dengan lebih dari 100 karyawan juga diminta untuk melakukannya di kemudia hari, jika mandat vaksin atau tes administrasi Biden mulai berlaku.
Menurut Oregon Live, Columbia Sportswear, yang berkantor pusat di Oregon, juga berencana memecat karyawan perusahaan yang tidak divaksinasi bulan depan.
Perusahaan tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan mereka, tetapi menyatakan bahwa jumlahnya cukup kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online