Suara.com - Makanan pedas termasuk menu kuliner populer di Indonesia. Bagi penyuka pedas, makanan itu terasa nikmat meski bisa menimbulkan banyak keringat di sekujur tubuh.
Tapi konsekuensinya, apabila terlalu banyak konsumsi makanan pedas bisa menimbulkan sakit perut bahkan hingga diare.
Sakit perut setelah makan pedas sebenarnya reaksi normal dari tubuh. Kondisi itu juga pertanda bahwa organ pencernaan bekerja keras melindungi tubuh dari kemungkinan bahaya.
Makanan yang dibuat dengan bumbu pedas seperti cabai rawit mengandung bahan kuat yang dikenal sebagai capsaicin. Bahan ini dapat mengiritasi kulit dan jaringan lainnya. Ketika konsumsi terlalu banyak makanan pedas, kandungan capsaicin menyebabkan sensasi rasa terbakar pada perut.
Dikutip dari Very Well Health, kandungan capsaicin dapat mengiritasi lapisan lambung maupun usus. Beberapa orang ada yang masih bisa menolerir capsaicin dengan kadr tertentu. Tetapi apabila memiliki usus yang lebih sensitif bisa menyebabkan diare.
Ketika kandungan capsaicin masuk ke dalam tubuh, akan merangsang protein reseptor vanilloid 1 (juga dikenal sebagai TRPV1 atau reseptor capsaicin). Protein ini memberi tahu otak bahwa terjadi sensasi terbakar dalam tubuh.
Otak mencoba memahami apa yang terjadi dan mulai melepaskan penghambat rasa sakit tubuh yang dikenal dengan hormon endorfin. Hormon itu juga yang menyebabkan perasaan senang saat makan makanan pedas.
Di sisi lain, untuk melindungi tubuh dari ancaman bahaya akibat makanan pedas, usus kecil dengan cepat mendorong capsaicin melalui usus. Ketika makanan mencapai usus besar, pencernaan biasanya melambat, dan usus besar menyerap air.
Tapi capsaicin juga mengaktifkan reseptor yang sama di dalam usus besar. Sebagai bentuk pertahanan tubuh, usus besar mempercepat seluruh proses pencernaan makanan. Itu akibatnya tubuh menjadi diare.
Baca Juga: Mengapa Ada Orang Diserang Mulas Sampai Diare Akibat Intolerasi Laktosa?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda