Suara.com - Penyakit diabetes memang lebih populer pada bahasan penyakit orang tua. Namun belakangan, diabetes pada anak ternyata meningkat kasusnya di Indonesia. Hal ini mungkin dipicu oleh banyak aspek, yang membuat anak-anak kini juga terancam penyakit tersebut.
Memahami ciri-ciri diabetes pada anak penting agar Anda dapat melakukan deteksi dini, sama halnya dengan memahami faktor risiko yang menjadi penyebab utama. Maka mari kita bedah satu per satu mengenai dua hal tersebut.
Ciri-Ciri Diabetes pada Anak
Sederet ciri-ciri sebenarnya muncul dan mudah dikenali ketika diabetes pada anak muncul. Anda sendiri bisa melihat ciri ini sebagai gejala diabetes tipe 1 dan 2. Meski tak seluruh penderita anak-anak menunjukkannya, tapi Anda tetap wajib paham.
- Sering merasa haus dan banyak buang air kecil, bahkan hingga mengompol
- Peningkatan nafsu makan karena kesulitan menghasilkan energi akibat gangguan fungsi dan berkurangnya jumlah insulin
- Berat badan menurun, kontradiktif dengan nafsu makan yang meningkat, penurunan berat badan terus terjadi
- Tampak lelah dan lesu tidak bertenaga sepanjang hari
- Mengalami penglihatan kabur karena gula darah yang tinggi memicu terjadinya pembengkakan saraf mata
- Ketika mengalami luka luar, cenderung lebih lama proses penyembuhannya sehingga rentan infeksi
- Warna kulit menjadi lebih gelap dikarenakan resistensi insulin, hal ini terjadi di area ketiak dan leher anak-anak
Secara fisik, sebenarnya gejala atau ciri-ciri ini terbilang sangat jelas dan bisa dilihat oleh mata telanjang. Jika anak Anda mengalami hal demikian, atau kecenderungan demikian, ada baiknya segera membawanya ke dokter.
Faktor Risiko yang Memicunya
Pada diabetes tipe 1, faktor risiko yang memicunya lebih kepada faktor genetik, memiliki orang tua atau saudara yang menderita diabetes tipe 1, kemudian mengalami penyakit infeksi virus. Ketiganya bisa jadi pemicu utama munculnya diabetes pada anak.
Pada diabetes tipe 2, faktor risikonya terbilang lebih banyak. Mulai dari riwayat keluarga, terjadinya obesitas, lahir prematur, lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional saat hamil, serta gaya hidup yang kurang sehat.
Munculnya ciri-ciri diabetes pada anak bisa diidentifikasi sejak dini, untuk meningkatkan kewaspadaan Anda sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat. Semoga artikel singkat ini bermanfaat, dan selamat beraktivitas kembali.
Baca Juga: Belajar dari Matthew White, Diabetes Bisa Sebabkan Kematian pada Anak
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia