Suara.com - Ilmu kedokteran di bidang epidemiologi molekular mungkin masih asing di telinga masyarakat awam. Namun dengan perkembangan zaman, risiko munculnya penyakit baru seperti Covid-19 akan terus ada.
Inilah yang membuat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia( FKM UI) Prof Dr Mondastri Korib Sudaryo, MS, DSc, meyakini ke depannya, bidang epidemiologi molekular (EM) akan semakin berkembang dan diperlukan di masyarakat.
"Tujuan dari EM ini banyak, di antaranya bisa memantau dan memprediksi status kesehatan masyarakat dalam perencanaan layanan dan fasilitas kesehatan. Kemudian mengkaji riwayat alamiah dan prognosis penyakit dalam mengupayakan pencegahan dan pengendalian penyakit," ujar Mondastri, dalam kuliah umum yang diselenggarakan Universitas YARSI di Jakarta.
Melalui EM, katanya, juga dapat digunakan untuk menyelidiki, mengidentifikasi dan menjelaskan etiologi faktor suatu penyakit.
Selain itu, menurut dia, juga dapat mengevaluasi program intervensi penyakit dan menyuguhkan dasar-dasar mengembangkan kebijakan serta program pengendalian kesehatan masyarakat.
"Tentunya semua itu dilakukan secara rasional berbasis bukti ilmiah empiris,” ujar alumni Doktor Epidemiology NIHES Erasmus University, Netherlands, itu.
Menurut Mondastri, EM merupakan bidang epidemiologi mempelajari peran faktor risiko genetik dan lingkungan. Hal itu dapat dilihat pada tingkat molekuler dan biokimia serta dapat memberikan penjelasan etiologi, distribusi dan pengendalian penyakit pada suatu individu, keluarga dan populasi.
Sementara Kepala Pusat Studi Herbal dan Manajer Teknis Laboratorium Terpadu Universitas Yarsi Dr Juniarti mengatakan EM merupakan perkembangan ilmu epidemilologi menggunakan teknik biologi molekular.
EM, katanya, berguna mencari dan mengidentifikasi faktor biologis, seperti genetik kuman yang menimbulkan penyakit pada masyarakat, seperti munculnya tuberkulosis yang resisten terhadap obat, muncul karena adanya mutasi pada kuman TB.
Baca Juga: Kasus Dugaan Suntik Vaksin Kosong di Medan, Majelis Kode Etik Kedokteran Diminta Turun Tangan
Demikian juga memahami faktor genetik molekuler manusia yang membuat rentan atau resisten terhadap kuman. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Komentar Nyinyir Soal Rahim Copot Viral, Dokter Irwin Lamtota Minta Maaf ke Dokter Gia Pratama
-
Ammar Zoni Tiba-Tiba Minta Surat Nikah Padahal Belum Sah, Dokter Kamelia Kaget
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Ammar Zoni Minta Dokter Kamelia Urus Surat Nikah, Sang Kekasih Respons Belum Siap
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan