Suara.com - Peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta membuat risiko munculnya klaster kantor meningkat.
Apalagi di daerah aglomerasi seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), masih ada perusahaan yang mewajibkan karyawan masuk kantor 100 persen.
Terkait hal ini, Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta bagi pekerja sektor non esensial agar dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Hal ini menjadi Antisipasi agar COVID-19 tidak menular secara lebih luas di tengah keberadaan varian Omicron.
"Begitu pun juga bagi mereka yang akibat tuntutan situasi maupun profesi memiliki intensitas mobilitas dan interaksi yang tinggi. Mohon kepada perkantoran non esensial dapat mempertimbangkan untuk menerapkan WFH kembali sebagai bentuk antisipasi terus meningkatnya kasus COVID-19," tegasnya dalam keterangan pers.
Seluruh Pemerintah Daerah yang tengah mengalami kenaikan kasus untuk kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan di wilayahnya. Dan terus mengupayakan vaksinasi khususnya untuk warga lansia dan masyarakat dengan komorbid.
Pemda setempat juga diminta mengevaluasi pada pengaturan kegiatan masyarakat dan lakukan penyesuaian atau perubahan jika diperlukan.
Ia juga kembali mengingatkan bahwa upaya mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Seperti mendapat kekebalan dari vaksin memang banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala, perawatan di rumah sakit hingga kematian.
Meskipun demikian, perlu diwaspadai risiko long COVID atau gejala COVID-19 berkepanjangan yang masih terus diteliti.
Masyarakat diminta tidak lengah karena COVID-19 tidak pandang bulu dan bisa menginfeksi siapa saja. Terlebih resikonya menjadi lebih besar pada pekerja yang langsung menangani pasien, serta pekerja pada sektor esensial yang bekerja di institusi penanganan COVID-19.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Varian Omicron di Indonesia Naik, PDIB Angkat Bicara
Masyarakat diminta menggunakan masker yang benar, dan menunda pergi ke tempat kerumunan dan turut membantu agar kasus segera turun.
"Saya ingin kembali menekankan bahwa COVID-19 adalah nyata dan masih ada disekitar kita. Selama status pandemi belum berubah menjadi endemi, maka kita harus tetap waspada dan menerapkan proteksi penuh terhadap diri kita," pesan Wiku.
Berita Terkait
-
Pramono Cabut Imbauan WFH, ASN Sudah Berkantor Lagi Hari Ini
-
Anda WFH? Ini Olahraga Saat Beraktivitas di Rumah Saja
-
Demo Usai, Jakarta Kembali Bernafas? Potret Sudirman-Thamrin yang Tak Biasa
-
Jakarta Bernafas Lega, Aktivitas Normal Setelah Gelombang Demonstrasi
-
Driver Ojol Keluhkan Orderan Sepi Imbas Banyak Kantor WFH: dari Subuh Baru Dapat Satu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern