Suara.com - Regulator obat Uni Eropa menyetujui pil antivirus Covid-19 Pfizer Inc untuk merawat orang dewasa yang berisiko sakit parah.
Pemberian izin oleh European Medicines Agency (EMA) untuk persetujuan bersyarat. Ini memungkinkan negara-negara anggota UE untuk menyebarkan obat setelah regulator memberikan panduan untuk penggunaan daruratnya akhir tahun lalu.
Italia, Jerman, dan Belgia adalah di antara segelintir negara Uni Eropa yang telah membeli obat tersebut, yang diberi merek Paxlovid. Demikian seperti dilansir dari US News.
Amerika Serikat pada bulan Desember mengizinkan Paxlovid dan obat serupa Merck molnupiravir. Komisaris kesehatan UE Stella Kyriakides mengatakan blok itu sekarang membuat kemajuan yang baik dalam menyusun perawatan, yang dia gambarkan sebagai garis pertahanan kedua setelah vaksin.
"Paxlovid adalah antivirus oral pertama untuk digunakan di rumah dalam portofolio kami, dan memiliki potensi untuk membuat perbedaan nyata bagi orang-orang yang berisiko tinggi berkembang menjadi COVID parah," katanya.
Obat oral ini, terutama Pfizer, dipandang sebagai pilihan pengobatan baru yang menjanjikan yang dapat dilakukan di rumah pada awal gejala Covid-19 untuk membantu mencegah rawat inap dan kematian.
"Kami bangga memiliki jejak manufaktur yang kuat di Eropa, yang akan membantu mendukung produksi hingga 120 juta kursus Paxlovid secara global," kata Chief Executive Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
Paxlovid, rejimen antivirus dua obat, hampir 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian pada pasien dengan risiko tinggi penyakit parah, menurut data dari uji klinis perusahaan. Data laboratorium terbaru menunjukkan obat tersebut mempertahankan efektivitasnya terhadap varian Omicron juga.
Namun dalam uji coba, itu hanya diuji pada individu yang tidak divaksinasi, menimbulkan pertanyaan tentang potensi penggunaannya pada pasien berisiko tinggi yang disuntik. EMA tidak membatasi dukungannya pada yang tidak divaksinasi.
Baca Juga: Omicron Melonjak, Satgas Covid-19 Minta Pekerja Non-Esensial WFH
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025