Suara.com - Untuk meningkatkan kesehatan fisik serta mental, sebagian orang lebih menyukai berjemur di bawah sinar matahari. Ya, berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan kadar vitamin D seseorang. Tak hanya itu, vitamin D dari matahari dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu menyerap kalsium, dan membantu meningkatkan perkembangan dan fungsi otak.
Meski bermanfaat untuk kesehatan, tidak dipungkiri bahwa terlalu banyak berjemur menimbulkan risiko serius untuk kesehatan. Lho, kok bisa?
Ya, karena sinar ultraviolet (UV) di bawah sinar matahari, dapat merusak sel-sel di tubuh Anda. Seiring waktu, sejumlah kecil kerusakan akibat sinar matahari dapat menumpuk, sehingga efeknya bisa menyebabkan kanker kulit atau melanoma.
Mengutip dari Net Doctor, saat Anda mulai berjemur di bawah sinar matahari, jika terlalu lama maka efeknya visa menciptakan pigmen berwarna cokelat. Efek ini disebut melanin untuk melindungi dari sinar UV. Selain itu, pigmen ini dapat menjadi bukti dari kerusakan kulit.
Saat Anda menghabiskan waktu berjemur di bawah sinar matahari, Anda juga berisiko besar terbakar sinar matahari. Tentunya, efek ini bisa menyakitkan dan menyebabkan lecet parah di kulit.
Efek yang lainnya, kulit juga akan mengalami ruam panas, yang ditandai dengan benjolan merah yang gatal, kelelahan karena panas, kram otot, lemas, sakit kepala, pusing, dan masih banyak lagi.
Berapa Lama Idealnya Untuk Berjemur?
Anda harus berhati-hati saat berjemur di musim semi. Ketika kulit Anda pucat bahkan cokelat, itu tidak menjamin kalau Anda akan terhindar dari risiko kanker kulit di kemudian hari.
Di sisi lain, jika kulit pucat dan tidak cokelat, memiliki rambut merah dan bintik-bintik, ini menandakan adanya kerusakan akibat sinar matahari jangka panjang. Bahkan, semua jenis kulit harus terhindar dari sinar matahari pada waktu panas, yakni mulai dari pukul 11 siang hingga 3 sore.
Baca Juga: Kelamaan Mandi Bisa Turunkan Sistem Kekebalan Tubuh Loh! Ini Penjelasan Ilmiah dari Pakar
“Terlalu banyak sinar matahari dapat menyebabkan kelelahan dan terbakar. Jadi, bijaksanalah dengan paparan Anda,” ungkap Dr. Stephanie Munn, pemimpin Klinis Dermatologi di Bupa, UK.
Ia menyarankan, bila ingin berjemur di bawah sinar matahari, waktu ideal yang bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, yakni 15 sampai 30 menit.
Berita Terkait
-
5 Moisturizer Terbaik untuk Pelajar dengan Kulit Berminyak, Ampuh Cegah Jerawat
-
Hati-Hati Perawatan Kulit yang Terlalu Kasar Bisa Percepat Penuaan Dini!
-
Urutan Skincare Wardah yang Benar untuk Atasi Kulit Kusam, Toner atau Serum Dulu?
-
Kantung Mata Hitam dan Kendur Bikin Terlihat Lebih Tua, Bisakah Dihilangkan? Ini Kata Dokter
-
Tips Memilih Serum Vitamin C yang Maksimal Atasi Kulit Kusam, Cek 4 Rekomendasinya!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?