Suara.com - Virus Covid-19 varian Omicron, yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, telah ditetapkan sebagai Varian Of Concern oleh WHO, pada 26 November 2021. Hingga saat ini omicron disebut sebuat akan mendominasi kasus di berbagai negara.
Hal ini karena omicron disebut memiliki kemampuan mutasi yang membuatnya lebih menular. Di masyarakat sendiri masih banyak kebingungan terkait kehadiran dan perkembangan virus corona varian omicron ini.
Tidak heran jika muncul beragam mitos terkait virus corona varian omicron. Salah satu yang banyak didengar ialah bahwa vaksinasi tidak ampuh melumpuhkan omicron.
Tapi bagaimana faktanya, berikut rangkumannya dikutip dari selebaran resmi dari Kementerian Kesehatan. Menurut selebaran tersebut, kabar bahwa vaksin tidak mempan melumpuhkan omicron dalah mitos belaka.
"Fakta mengungkap, vaksin menjadi proteksi terbaik untuk melawan varian Omicron. Meski demikian, data menunjukkan bahwa 60 persen pasien Omicron di Indonesia yang meninggal, belum pernah divaksinasi," demikian bunyi selebaran tersebut.
Mitos lain yang disampaikan bahwa varian omicron memiliki gejala ringan. Faktanya, walau penularannya lebih cepat, gejala Omicron tidak separah varian Delta. Namun bagi lansia, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi, tetapi berpotensi kematian,
Mitos lain yang kerap beredar juga ialah bahwa omicron tidak bisa menginfeksi orang yang pernah tertular Covid-19.Fakta mengatakan, orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Karena itu, vaksinasi sangat dianjurkan untuk menghindari dari gejala parah.
Mitos: Penggunaan Masker Tidak Bisa Mencegah Omicron
Apapun itu bentuk pencegahannya, protokol kesehatan sangat penting guna menghindari dari varian Omicron. Tetap gunakan patuhi prokes, seperti memakai masker, mencuci tangan, kurangi mobilitas, dan vaksinasi.
Baca Juga: Warga Pertama Terpapar Omicron di Sulawesi Selatan Meninggal Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat