Suara.com - Virus corona varian omicron masih menjadi kekhawatiran bagi banyak negara. Mutasi yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini telah menyebar ke sekitar 171 negara.
Kondisi itu dimungkinkan karena omicron disebut-sebut punya karakteristik penularan yang lebih cepat. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) bahkan mengatakan perbandingan penularan omicron dengan varian lainnya cukup drastis.
"Datanya (menunjukkan) lebih menular, penularan dalam 10 minggu itu sudah 90 juta kasus. Selama 1 tahun 90 juta kasus di 2020 dan di omicron cuma 10 minggu ada 90 juta kasus," kata Tjandra Yoga dalam diskusi terkait Situasi Terkini Covid-19 dan Solusinya, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa secara data, kasus omicron memang lima kali lebih menular dari varian delta. Meski demikian, data yang ada sejauh ini menunjukkan bahwa virus corona varian omicron tidak selalu mengalami keparahan, terutama bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.
"Omicron 10-20 persen sedang ringan dan ada juga yang berat hingga menyebabkan kematian, walaupun presentasinya sangat kecil," kata dia.
Selain itu, Tjandra mengatakan bahwa kemungkinan reinfeksi atau infeksi ulang terkait dengan virus corona varian omicorn juga masih ada. Hal tersebut karena varian omicron ini bisa menembus imunitas
"Varian omicron ini bisa menembus imunitas pada orang yang sudah pernah sakit. Makanya upaya pencegahan menjadi satu hal yang penting," kata Tjandara.
Lebih lanjut, Tjandra juga mengatakan bahwa varian omicron juga bisa menembus orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin. Ia mengatkan bahwa semakin hari efikasi dari vaksin bisa menjadi turun untuk menurunkan gejala.
"Turun bs 50-70 persen, lalu setelah diberi booster efikasi naik lagi.efikasi perlindungan naik lagi. Indonesia sejak januari lalu juga sudah melaksanakan vaksin booster," kata dia.
Baca Juga: Update: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Rawat 3.759 Pasien Positif COVID-19, BOR 45 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!