Suara.com - Penelitian dan teknologi baru menunjukkan harapan bagi orang yang mengalami kelumpuhan.
Para peneliti telah menemuakn teknologi yang bisa memulihkan fungsi motorik dengan cepat pada 3 pria yang mengalami kelumpuhan menggunakan sistem stimulasi listrik epidural.
Berkat teknologi ini, mereka bisa menargetkan orang dengan cedera tulang belakang yang paling serius. Artinya, mereka yang memiliki cedera tulang belakang lengkap secara klinis, tanpa sensasi dan tidak ada gerakan di kaki alias kelumpuhan.
Meskipun tidak ada hubungan antara otak dan ekstremitas setelah cedera tulang belakang.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa beberapa pasien dengan cedera tulang belakang lengkap mungkin memiliki beberapa koneksi yang masih berfungsi.
Meskipun studi 2018 baru-baru ini menggunakan stimulator untuk mengobati nyeri kronis pada pasien sumsum tulang belakang yang telah menunjukkan harapan.
Cakupan teknologinya terlalu sempit untuk menargetkan semua area sumsum tulang belakang yang melibatkan kontrol gerakan kaki dan batang tubuh.
Pada pasien tanpa cedera tulang belakang, saraf di sumsum tulang belakang menggunakan sinyal untuk berkomunikasi dengan otak guna menggerakkan kaki.
Tapi dilansir dari Fox News, sinyal saraf terlalu lemah untuk membuat gerakan setelah seseorang mengalami cedera tulang belakang.
Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal, Ini Risiko Penderita Diabetes Terinfeksi Virus Corona
Laporan tersebut mencatat penelitian yang menggunakan perangkat berbentuk dayung yang tertanam dengan elektroda untuk meningkatkan sinyal saraf, supaya pasien bisa berjalan.
Tiga pria berpartisipasi dalam penelitian ini, mulai dari usia 29 hingga 41 tahun, yang semuanya menderita cedera tulang belakang akibat tabrakan sepeda motor beberapa tahun sebelumnya. Sehingga para peneliti tahu bahwa cedera mereka telah stabil.
Ketiga pria tersebut mampu melakukan 300 langkah dengan dukungan tubuh dalam beberapa hari setelah implan sumsum tulang belakang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!