Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron sudah menjadi penyebab infeksi virus Corona terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data Kemenkes, puncak kasus varian Omicron sudah melampaui puncak kasus varian Delta yang terjadi pada Juni hingga Agustus 2021 lalu.
Hal ini diungkap Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi yang mengatakan kasus baru per 15 Februari terdata 57 ribu, sudah lebih tinggi dari puncak gelombang varian Delta yang mencapai 56 ribu kasus baru per hari.
"Kita sendiri di Indonesia, ada peningkatan kasus baru mingguan sebanyak 68 persen, dibandingkan sebelum terjadinya varian Omicron ini," ujar Nadia saat konferensi pers, Rabu (16/2/2022).
Hal yang patut disyukuri, kata Nadia, peningkatan kasus baru ini tidak dibarengi dengan jumlah kematian yang sama saat gelombang varian Delta.
Bahkan ia mengatakan, kematian di gelombang varian Omicron 90 persen lebih rendah, dibanding periode gelombang varian Delta di pertengahan 2021 lalu.
"Tetapi melihat jumlah kematian, kemarin (saat kasus baru 57 ribu) dilaporkan ada 134 kematian. Kita tahu bahwa pada saat Delta, dengan angka 56 ribu, angka kematian yang dilaporkan sekitar 2.500," jelas Nadi.
Hal yang sama juga berlaku pada positivity rate atau risiko penularan, jika sebelumnya mencapai angka 50 persen yang berarti 1 dari 2 orang terinfeksi Covid-19.
Kini pada gelombang Omicron, Nadia mengklaim positivity rate di kisaran 16,68 persen.
Baca Juga: Kota Sukabumi Kembali ke PPKM Level 3, Ini Penyebabnya
"Saat ini Omicron sudah mendominasi varian yang bersirkulasi di masyarakat, baik di level global maupun di level nasional. Kasus Omicron secara nasional dilaporkan ada 96 persen, Delta 3,3 persen," tutup Nadia.
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara