Suara.com - Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat kasus positif Covid-19 di dunia turun hingga 19 persen dalam seminggu terakhir. Tetapi, penurunan belum diikuti jumlah angka kematian.
Dalam laporan mingguannya WHO menyebut ada lebih dari 16 juta kasus baru Covid-19 dan sekitar 75.000 kematian di seluruh dunia akibat Covid-19 pada pekan lalu.
Pasifik Barat menjadi satu-satunya wilayah yang melaporkan peningkatan kasus mingguan, sekitar 19 persen. Sementara total kasus di Asia Tenggara dilaporkan menurun sekitar 37 persen.
Terjadi peningkatan jumlah kematian sebesar 38 persen di Timur Tengah dan sekitar sepertiga di Pasifik Barat.
Rusia menjadi negara dengan jumlah kasus baru Covid-19 terbanyak dalam sepekan, memimpin lonjakan infeksi di Eropa Timur yang berlipat ganda dalam beberapa pekan terakhir akibat paparan varian Omicron.
Dikutip dari Fox News, WHO mengatakan bahwa kasus positif semua varian virus corona, termasuk alfa, beta, dan delta, terus menurun secara global karena dominasi Omicron.
Di sisi lain, meski secara global dan Asia Tenggara kasus positif menunjukkan tren penurunan, Indonesia justru mengalami rekor jumlah infeksi harian.
Dalam dua hari terakhir, Satgas Penanganan Covid-19 RI melaporkan kasus positif Indonesia di atas 60 ribu per hari. Rekor kasus positif harian tertinggi selama pandemi terjadi pada 16 Februari 2022 dengan jumlah 64.718 kasus.
Sedangkan per 17 Februari 2022, kasus positif Covid-19 d Indonesia tercatat bertambah 63.956 kasus.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 17 Februari: Positif 8.536, Sembuh 16.657, Meninggal 64
Dalam sepekan terakhir, total kasus baru Covid-19 di Indonesia mencapai 339.110 kasus, tertinggi di Asia Tenggara.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan bahwa lonjakan kasus positif di Indonesia memang seringkali terlambat dibandingkan negara lain.
Sehingga, ketika kasus positif secara global telah mulai turun, Indonesia justru baru alami peningkatan jumlah infeksi.
"Hal ini dapat terjadi salah satunya karena Indonesia menerapkan kebijakan karantina serta entry dan exit tes bagi pelaku perjalanan internasional secara ketat, bahkan sejak terjadinya lonjakan kasus. Sehingga Indonesia berhasil menunda investasi kasus lebih lama dibandingkan negara lain," kata prof. Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/2/2022).
Wiku menyebutkan bahwa kasus positif secara global telah turun 60 persen dari puncak gelombang sebelumnya. Sementara Indonesia justru terus mengalami kenaikan hingga mencapai 200 kali lipat dari titik terendahnya sepanjang pandemi.
Wiku menambahkan, lonjakan kasus positif virus corona juga masih terjadi di beberapa negara lain di Asia. Di antaranya Singapura, Malaysia, Thailand, dan Hongkong. Baru sebagian kecil yang telah menunjukkan tren penurunan kasus positif, seperti Jepang dan Filipina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia