Suara.com - Saat dunia mengalami penurunan kasus corona, Indonesia justru terus mencatatkan peningkatan Covid-19 harian.
Dalam dua hari terakhir, Satgas Penanganan Covid-19 RI melaporkan kasus positif Indonesia di atas 60 ribu per hari. Rekor kasus positif harian tertinggi selama pandemi terjadi pada 16 Februari 2022 dengan jumlah 64.718 kasus.
Sedangkan per 17 Februari 2022, kasus positif Covid-19 d Indonesia tercatat bertambah 63.956 kasus.
Dalam sepekan terakhir, total kasus baru Covid-19 di Indonesia mencapai 339.110 kasus, tertinggi di Asia Tenggara.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 RI Prof. drh. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa lonjakan kasus positif di Indonesia memang seringkali terlambat dibandingkan negara lain. Sehingga, ketika kasus positif secara global telah mulai turun, Indonesia justru baru alami peningkatan jumlah infeksi.
"Hal ini dapat terjadi salah satunya karena Indonesia menerapkan kebijakan karantina serta entry dan exit tes bagi pelaku perjalanan internasional secara ketat, bahkan sejak terjadinya lonjakan kasus. Sehingga Indonesia berhasil menunda investasi kasus lebih lama dibandingkan negara lain," kata prof. Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/2/2022).
Wiku menyebutkan bahwa kasus positif secara global telah turun 60 persen dari puncak gelombang sebelumnya. Sementara Indonesia justru terus mengalami kenaikan hingga mencapai 200 kali lipat dari titik terendahnya sepanjang pandemi.
Lantas bagaimana dengan kesiapan dan ketersediaan tenaga kesehatan atau nakes di Indonesia?
“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes seperti dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, (18/2/2022).
Baca Juga: Joy Red Velvet Punya SIM saat Libur karena Pandemi COVID-19
Secara internal rumah sakit dapat melakukan pengaturan jadwal shift bagi nakes yang bertugas di perawatan Covid-19. Lalu rumah sakit juga bisa memobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu pelayanan di perawatan Covid-19.
“Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin,” jelas dr. Nadia.
Tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri karena OTG, akan bisa diperbantukan untuk menjalankan konsultasi telemedisin pada pasien Covid-19 yang menjalankan isoman.
Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu dalam administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes atau administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien Covid-19 dengan dipayungi oleh regulasi izin praktek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya