Suara.com - Orangtua harus terus memperhatikan tumbuh dan kembang anak, utamanya di masa pandemi seperti ini. Berikut ciri-ciri gejala Omicron pada bayi yang patut diwaspadai oleh para orangtua di rumah.
Menyadur Very Well Health Jumat (18/2/2022), varian Omicron tidak sama dengan jenis virus corona sebelumnya. Selain sangat menular, laporan juga menunjukkan gejalanya berbeda dari varian Delta. Lalu apa saja ciri-ciri gejala Omicron pada bayi?
Satu hal yang jelas, infeksi Omicron meningkat pesat pada anak-anak. Lebih dari 580.000 kasus COVID-19 pediatrik dilaporkan meningkat 78% dari kasus yang dilaporkan minggu sebelumnya di AS.
Umumnya, ciri-ciri gejala Omicron pada bayi hampir mirip dengan yang dialami anak-anak. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) belum memperbarui gejala COVID-19 sejak Februari 2021. Daftarnya meliputi:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
Tapi laporan CDC yang dirilis pertengahan Desember menganalisis data dari 43 orang penderita COVID-19 varian Omicron dan menemukan beberapa gejala yang paling umum dan dominan. Berikut ini gejala Omicron paling umum yaitu:
- Batuk
- Kelelahan
- Penyumbatan
- Pilek
- Sakit kepala
Maya Ramagopal, MD, FAAP, profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan "gejala [pada anak-anak] dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa."
Daniel S. Ganjian, MD, FAAP , dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, mengatakan belum melihat banyak kasus anak-anak yang kehilangan indera perasa dan penciuman, layaknya gejala virus corona varian lainnya.
“Yang biasa kita lihat adalah demam, batuk, dan pilek—itulah Omicron,” katanya. “Terkadang kita juga melihat muntah dan diare.”
Ia mengatakan anak-anak dengan Omicron mungkin juga mengalami croup, batuk yang terdengar keras seperti suara anjing laut ketika mereka batuk.
Baca Juga: Kemenkes: Tiga Persen Balita di Indonesia, Meninggal Dunia Akibat COVID-19 Omicron
Apa itu Croup?
Croup adalah penyakit umum pada anak-anak yang menyebabkan pembengkakan pada kotak suara (laring) dan tenggorokan (trakea). Pembengkakan itu menyebabkan saluran udara di bawah pita suara menyempit, membuat pernapasan menjadi bising dan sulit.
Croup paling sering terjadi pada anak-anak antara usia tiga bulan sampai lima tahun. Setelah usia itu, itu tidak terlalu umum karena tenggorokan pada anak yang lebih besar lebih besar dan pembengkakan cenderung tidak mengganggu pernapasan mereka.
Meskipun sebagian besar gejala yang diungkap dokter di atas terjadi pada anak-anak, tak menutup kemungkinan, ciri-ciri gejala Omicron pada bayi juga hampir mirip seperti itu.
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara