Suara.com - Kebiasaan sarapan sebelum anak berangkat sekolah penting bukan hanya untuk tumbuh kembangnya. Sarapan juga bisa menambah konsentrasi anak selama belajar.
"Kita tahu sepanjang malam saat tidur, tubuh tidak mendapatkan asupan energi apa pun. Sehingga saat pagi, sebaiknya sarapan agar kembali mendapatkan sumber energi terutama untuk otak," kata Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK., dalam webinar Sarapan Berisi bersama Blue Band, beberapa waktu lalu.
Dokter Diana menyarankan, maksimal sarapan dilakukan 30 menit sebelum memulai aktivitas. Menu sarapan juga harus mengandung karbohidrat dan protein sebagai sumber energi.
Ia mengingatkan, jangan memberi karbohidrat simpleks sebagai menu sarapan anak. Karena berpotensi menyebabkan anak ngantuk saat belajar.
"Kalau pagi-pagi kita kasih anak karbohidrat simpleks, misalnya banyak makanan mengandung gula, seperti kue, donat, muffin, cake, pokoknya karbohidrat sederhana yang mengandung tepung serta gula," ujarnya.
Karbohidrat simpleks makan cepat diserap oleh tubuh, sehingga juga cepat menaikan gula darah. Selain mengantuk, efek samping lainnya juga anak bisa kelebihan energi dan jadi tidak bisa diam.
"Anak-anak seperti sugar rush, jadi kebanyakan energi karena energi cepat sekali diserap oleh tubuh. Jadi jangan karbohidrat simpleks. Kemudian jangan terlalu banyak lemak jenuh, itu biasanya makanan digoreng, mengandung santan," ujarnya.
Sebab, dokter Diana menjelaskan bahwa lemak jenuh termasuk zat gizi yang paling lambat dicerna oleh tubuh. Terlalu banyak makanan lemak tinggi yang digoreng atau mengandung santan juga bisa membuat lambung kembung.
Sebagai gantinya, pilih menu sarapan dengan jenis karbohidrat kompleks yang terdapat pada makanan utuh tanpa proses. Misalnya, kentang, ubi jalar, pisang, dan oatmeal.
"Kita bisa pilih karbohidrat yang kompleks itu hanya diserap nya lambat sehingga tidak langsung cepat menaikkan gula darah," ujarnya.
Sementara untuk sumber protein bisa memberikan anak telur rebus atau telur ceplok tanpa minyak. Juga bisa ditambahkan dengan susu.
Berita Terkait
-
Promo Sarapan HeBat di McD: Perut Kenyang, Kantong Aman Mulai Rp15 Ribuan!
-
Inspirasi Menu Sarapan Sehat dengan Roti dan Keju
-
4 Menu Sarapan Favorit Mahasiswa Jatinangor: Murah, Cepat, Mengenyangkan
-
Sepiring Nasi Telur di Pagi Hari: Sesuap Ungkapan Bisu Kasih Sayang Ibu
-
Promo Sarapan Hemat dari Alfamart, Produk Sereal Diskon Besar sampai 15 Juni 2025
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru