Suara.com - Seseorang yang pernah sakit Covid-19 bisa kembali terinfeksi, bahkan ketika ia sudah vaksinasi. Salah satu kasus infeksi ulang yang dilaporkan terjadi pada seorang pria berusia 33 tahun dari Hong Kong.
Infeksi awalnya terdiagnosis pada 26 Maret 2020, dan infeksi kedua dideteksi 142 hari kemudian (sekitar 4 bulan), dengan virus corona yang berbeda secara genetik.
Semakin banyak mutasi virus, juga membuat reinfeksi semakin banyak terjadi. Bahkan, penelitian awal dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa varian ini meningkatkan risiko infeksi ulang.
Berdasarkan laporan The Conversation, infeksi ulang meningkat karena kekebalan terhadap virus seringkali tidak lagi cukup untuk mencegah infeksi.
Hal itu terjadi karena virus yang bermutasi bisa tidak dikenali oleh antibodi yang sudah terbentuk sebelumnya. Bisa juga karena sistem imun menurun sejak terakhir terinfeksi atau divaksinasi.
Inilah alasan kita mendapat vaksin booster, untuk kembali meningkatkan sistem kekebalan.
"Ditambah lagi, virus corona hampir selalu masuk ke tubuh manusia melalui hidung dan tenggorokan. Kekebalan pada lapisan mukosa di daerah ini cenderung bertahan dalam waktu singkat dibanding kekebalan sistemik di seluruh tubuh," jelas profesor kedokteran di Universitas East Anglia, Paul Hunter.
Menurutnya, itulah alasan perlindungan terhadap infeksi parah, yang biasanya terjadi di paru-paru, bertahan lebih lama daripada perlindungan terhadap infeksinya.
Reinfeksi, baik pada yang sudah divaksinasi maupun yang pernah terkena sebelumnya, biasanya tidak terlalu parah daripada infeksi primer.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Lampung Bertambah 801 Orang, 14 Daerah Berzona Kuning
Sebab, orang-orang tersebut sudah memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya atau vaksin Covid-19.
Namun, gejala dari reinfeksi tergantung pada varian virus yang menginfeksi pada saat itu terjadi. Misalnya, reinfeksi varian alfa berisiko kecil memunculkan gejala daripada saat infeksi awal, tetapi reinfeksi varian Omicron akan tetap menunjukkan gejala, baik saat infeksi pertama maupun kedua.
Keuntungan dari renfeksi adalah meningkatnya sistem kekebalan.
"Tetapi kekebalan seperti itu belum 100% protektif. Ada bukti yang muncul (dalam pracetak) bahwa orang dapat terinfeksi ulang beberapa kali," sambungnya.
Menurut Hunter, hal itu tidak mengejutkan karena virus corona jenis lainnya juga dapat menyebabkan infeksi ulang setiap beberapa tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel