Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan keoada masyarakat yang melakukan isolasi mamdiri di rumah selama positif Covid-19 agar tetap mematuhi aturan.
Sekjen Kemenkes Kunta Wijaya mengatakan bahwa anjuran Kemenkes, isolasi mandiri bisa dilakukan selama 10 hari penuh. Kemudian pada hari ke-11, bisa kembali beraktivitas normal tanpa harus melakukan tes Covid-19.
"Sepanjang isolasi mandiri dilakukan dengan benar, selama 10 hari akan hilang sendiri virusnya. Tapi kalau kita ingin tes, silakan saja hari ke-5 atau hari ke-6. Kalau masih positif, dia harus berlanjut sampai hari kesepuluh," jelas Kunta dalam diskusi virtual bersama Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (21/2/2022).
Selama isolasi mandiri, Kunta mengingatkan, pasien Covid-19 tidak boleh bertemu siapa pun secara langsung, apalagi nongkrong bersama rekan-rekannya.
"Jangan isolasi mandiri tapi tetap kongkow-kongkow, itu akan tetap muter Covid-nya. Yang penting adalah kita sesuai dengan apa yang sudah dianjurkan dan merasa kita sendiri sehat," ujarnya.
Juru bicara Covid-19 pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro menambahkan, pasien Covid-19 juga harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat selama menjalankan isolasi mandiri di rumah. Terutama apabila di dalam rumah ada yang tidak positif Covid-19, agar tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain.
"Meskipun kita di rumah, harus betul-betul yakin bahwa diri kita bisa memproteksi anggota keluarga lain yang ada di rumah jangan sampai ketularan. Jadi kalau dalam satu ruangan ada yang terinfeksi, hati-hati. Tetap harus jaga jarak, pakai masker yang benar, rajin desinfektan, cuci tangan, pastikan sirkulasi udara yang baik, buka jendela, buka pintu," paparnya.
Dokter Reisa juga menyarankan, isolasi mandiri sebaiknya hanya dilakukan oleh pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau hanya gejala ringan. Selain itu, tidak memiliki komorbid, memiliki akses terhadap telemedisin, juga pisah kamar tidur dan kamar mandi dengan anggota keluarga lain yang tidak terinfeksi virus corona.
"Memiliki termometer sendiri, oximeter sendiri, kemudian pastikan juga untuk melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan untuk menentukan kapan harus selesai isolasi mandiri," kata dokter Reisa.
Baca Juga: Ada Potensi Penularan Covid-19 Saat Pasien Isoman, Camat di Jogja Diminta Tegas Buat Pembatasan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke