Suara.com - Kabar baik datang dari pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Kedua akhirnya resmi menjadi seorang ayah dan ibu.
Aurel Hermansyah melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelami lelaki pada Selasa, (22/2/2022). Kabar itu diumumkan oleh Atta Halilintar dengan mengunggah foto jari-jari mungil yang berkulit putih dari si buah hati.
"22-2-2022 malaikat hidupku," tulis Atta Halilintar, Selasa (22/2/2022).
Meski demikian, nama anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar hingga saat ini belum diumumkan. Setelah melahirkan, umumnnya perempuan akan mengalami masa nifas pada enam minggu setelah melahirkan. Ini adalah saat yang menggembirakan, tetapi juga merupakan periode penyesuaian dan penyembuhan bagi para ibu.
Selama minggu-minggu ini, perempuan akan terikat dengan bayi dan akan menjalani pemeriksaan pasca melahirkan dengan dokter.
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari setelah melahirkan memiliki tantangan tersendiri, terutama jika seorang ibu baru. Meskipun penting untuk merawat bayi, seorang perempuan juga harus menjaga diri sendiri.
Kebanyakan ibu baru tidak kembali bekerja setidaknya selama enam minggu pertama setelah melahirkan. Hal ini memungkinkan waktu untuk beradaptasi dan mengembangkan normal baru.
Karena bayi harus sering diberi makan dan diganti, Anda mungkin mengalami malam tanpa tidur. Ini bisa membuat frustrasi dan melelahkan. Kabar baiknya adalah Anda akhirnya akan jatuh ke dalam rutinitas.
Sementara itu, inilah yang dapat Anda lakukan untuk transisi yang lebih mudah seperti dilansir dari Healthline.
Baca Juga: Anak Aurel Hermasnyah Sudah Lahir, KD dan Ashanty Luapkan Kebahagiaan
1. Istirahat yang cukup.
Tidurlah sebanyak mungkin untuk mengatasi rasa lelah dan letih. Bayi Anda mungkin bangun setiap dua hingga tiga jam untuk menyusu. Untuk memastikan Anda cukup istirahat, tidurlah saat bayi Anda tidur.
2. Cari bantuan.
Jangan ragu untuk menerima bantuan dari keluarga dan teman-teman selama periode postpartum, serta setelah periode ini. Tubuh Anda perlu disembuhkan, dan bantuan praktis di sekitar rumah dapat membantu Anda mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan. Teman atau keluarga dapat menyiapkan makanan, menjalankan tugas, atau membantu merawat anak-anak lain di rumah.
3. Makan makanan yang sehat.
Pertahankan pola makan yang sehat untuk meningkatkan penyembuhan. Tingkatkan asupan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan protein. Anda juga harus meningkatkan asupan cairan, terutama jika Anda sedang menyusui.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?