Suara.com - Penanganan penyakit jerawat tidak tepat apabila dilakukan hanya dengan menggunakan produk perawatan kulit atau skincare.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, mengungkap jika jerawat pada dasarnya merupakan penyakit yang harus ditangani secara serius dan benar sesuai dengan kaidah pengobatan medis seperti penyakit infeksi lain pada umumnya.
"Pengobatan jerawat itu, kita membagi dua, mengobati dengan obat-obatan yang kita sebut dengan medicamentosa, baik itu obat oles mapun obat minum yang harus dengan resep dokter, serta non-medicamentosa yaitu berarti dengan tindakan," jelas dia dalam sebuah webinar yang digelar Kamis (24/2/2022).
Tindakan tersebut, lanjut dr. Anthony, juga cukup bervariasi. Di antaranya bisa berupa suntikan, laser dan sinar yang lain. Sedangkan, laser yang paling banyak digunakan saat ini adalah laser resurfacing yang bekerja untuk memperbaiki lapisan kulit di bagian bawah, sehingga bekas jerawat yang timbul bisa lebih baik dengan kulit yang lebih mulus.
"Selama beberapa tahun terakhir belum terdapat teknologi baru yang signifikan untuk memperbaiki bekas jerawat. Tetapi kalau pun kita bisa memperbaiki bekas jerawat, itu bukan berarti 100 persen wajahnya langsung mulus, tapi membutuhkan waktu untuk menunggu pertumbuhan kulit baru, sehingga kontur kulit lebih baik," tambah dia.
Selain itu, pada kasus yang berat, dibutuhkan tindakan medis yang bersifat spesialistik yang hanya boleh dilakukan oleh seorang Dokter Spesialis Kulit.
Tentang bagaimana seharusnya menangani bekas jerawat, dr. Anthony mengatakan, jika penanganan untuk bekas jerawat tidak dapat dilakukan secara bersamaan dengan penanganan jerawat yang sedang aktif.
Pengobatan untuk bekas jerawat, yaitu bolong, parut atau bekas hitam, baru dapat diberikan setelah jerawat tidak aktif lagi.
la juga menegaskan, pengobatan jerawat yang benar merupakan pengobatan yang terukur kemajuannya. Di mana prosesnya harus dilakukan secara bertahap dalam jangka sedang-panjang, bukan dengan pengobatan instan.
Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Jerawat Membandel, Bisa Kamu Coba di Rumah
"Dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin, dan kerjasama pasien dalam mengikuti instruksi agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat," ungkapnya
Karena pengobatan jerawat merupakan pengobatan yang terukur, maka tidaklah benar apabila obat yang digunakan mengulang obat yang sama tanpa batas waktu, seperti menggunakan kosmetik, obat bebas, atau make-up.
“Seperti telah dijelaskan di atas, jerawat termasuk kategori penyakit infeksi kulit, maka koridor pengobatan penyakit jerawat yang benar berada dalam lingkup kompetensi seorang dokter spesialis untuk mengobatinya," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan