Suara.com - Varian omicron masih menjadi kekhawtiran bagi sejumlah negara dunia. Hal itu karena omicron disebut meiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding dengan varian lainnya.
Di samping itu, banyak masyarakat yang mengalami gejala omicron berbeda satu sama lain. Karenanya penanganan gejala omicron tidak selalu sama untuk semua.
Pakar penyakit menular terkemuka di AS Dr. Faheem Younus membagikan pembaruan terkini tentang pengobatan omicron. Ia memperingatkan penggunaan pengobatan dan obat-obatan tertentu, meskipun direkomendasikan untuk pengobatan Delta, bisa jadi tidak tepat untuk omicron.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa 99% pasien COVID tidak akan tahu apakah mereka telah terinfeksi Omicron atau Delta.
“Gejala, diagnosis, pengobatan, dan protokol isolasi sebagian besar serupa untuk kedua varian,” jelasnya.
Perbedaannya sebagian besar bersifat akademis. Bersamaan dengan tweet tersebut, ia juga membagikan penelitian terbaru oleh Food and Drug Administration AS yang memperingatkan terhadap dua perawatan antibodi monoklonal pada pasien yang telah terinfeksi varian Omicron.
Sesuai penelitian, penggunaan bamlanivimab dan etesevimab (diberikan bersama-sama) dan REGEN-COV (casirivimab dan imdevimab) tidak dianjurkan terhadap pasien yang terinfeksi varian baru.
Sementara itu, ada beberapa terapi lain – Paxlovid, sotrovimab, Veklury (remdesivir), dan molnupiravir – yang diharapkan bekerja melawan varian omicron.
Studi FDA AS berbunyi “Varian omicron dari SARS-CoV-2 diperkirakan mencakup lebih dari 99% kasus di Amerika Serikat pada 15 Januari. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin pasien Covid-19 yang mencari perawatan di rumah sakit. AS saat ini terinfeksi dengan varian selain omicron, dan perawatan ini tidak diizinkan untuk digunakan saat ini."
Baca Juga: Benarkah Prediksi Pemerintah Puncak Omicron Melandai Awal Maret? Ini Kata Ahli
“Ini menghindari pasien terkena efek samping, seperti reaksi di tempat suntikan atau reaksi alergi, yang bisa berpotensi serius, dari agen perawatan khusus yang tidak diharapkan memberikan manfaat bagi pasien yang telah terinfeksi atau terpapar varian omicron.”
Studi tersebut juga mengatakan, meskipun sangat penting bagi untuk memiliki cara untuk mengobati mereka yang tertular Covid-19, perawatan resmi bukanlah pengganti vaksinasi pada individu yang direkomendasikan vaksinasi Covid-19 dan dosis booster.
Data telah dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin yang tersedia, aman dan efektif dapat menurunkan risiko Anda terkena Covid-19 dan mengalami potensi perkembangan penyakit serius yang terkait, termasuk rawat inap dan kematian."
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya