Suara.com - Kementerian Kesehatan ungkap bahwa ada sedikit perbedaan dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 varian omicron kali ini jika dibandingkan dengan gelombang kedua akibat paparan delta.
Perbedaan strategi itu didasari karena perbedaan karakter masing-masing varian, di mana omicron lebih ringan gejalanya, sehingga tidak menyebabkan penumpukan pasien Covid-19 di layanan kesehatan.
"Kita belajar kemarin dengan varian delta yang juga cepat penularannya dan kita lihat tingkat keparahannya luar biasa. Pada waktu itu (kasus harian tertinggi) 56.000 dengan angka kematian mencapai 2.500 per hari. Kalau sekarang kita lihat (kasus harian tertinggi) 64.700 kasus, tapi kematian 180. Jadi digitnya beda," jelas Nadia dalam webinar bersama Bank DBS Indonesia, Kamis (24/2/2022).
Perbandingan tingkat keterisian tempat tidur pada pasien Covid-19 juga sangat berbeda. Kemenkes mencatat, saat lonjakan varian delta, bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta sudah sampai 95 persen. Sedangkan BOR nasional lebih dari 60 persen.
Sementara lonjakan kasus akibat omicron saat ini, BOR nasional 30 persen dan DKI Jakarta 54 persen.
"Melihat kondisi ini, juga kita banyak belajar dari kondisi negara lain, tentunya strategi mungkin agak berbeda. Jadi kita tidak menarik rem darurat seperti varian delta," ucap Nadia.
Memang aturan pembatasan mobilitas melalui PPKM masih tetap diberlakukan. Hanya saja, level PPKM saat ini lebih rendah daripada lonjakan kedua pada periode Juni-Juli 2021 lalu.
"Itu artinya sudah pengurangan, sambil percepatan vaksinasi juga testing dan tracing. Apapun variannya, sebetulnya sama saja karena penyakitnya Covid-19. Hanya saja, intensitas dan respon kita sangat tergantung dengan pola yang terjadi," pungkas Nadia.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron di Kabupaten Bangka Bertambah 35 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru