Suara.com - Diabetes menjadi salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kondisi serius bila tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
Sedangkan, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Dari kedua bentuk diabetes ini, diabetes tipe 2 adalah bentuk yang paling umum. Tapi ada pula diabetes tipe ketiga, yakni diabetes gestasional yang menyerang ibu hamil.
Gejala diabetes tipe 2 muncul dalam berbagai cara, termasuk cara tubuh membuang limbah. Salah satu gejala diabetes tipe 2 adalah buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Gejala diabetes tipe 2 ini biasanya akan lebih sering muncul di malam hari. Hal ini menandakan kadar gula darah Anda sedang tinggi di malam hari.
Gejala lain dari diabetes tipe 2 meliputih, rasa haus sepanjang waktu, kelelahan, berat badan turun tanpa alasan, gatal di sekitar penis atau vagina.
Selain itu dilansir dari Express, luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dan penglihatan kabur juga merupakan tanda dari kondisi tersebut.
Sejumlah faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi tersebut seperti berusia di atas 40 tahun, memiliki kerabat dekat dengan diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, berasal dari Asia, Afrika-Karibia, atau kulit hitam Afrika.
Baca Juga: Peneliti Temukan Efek Virus Corona Covid-19 pada Otak Terkait Penciuman
Bila Anda ragu berisiko terkena diabetes atau tidak, Anda bisa melakukan pemeriksaan gula darah rutin di apotek atau langsung konsultasi dengan dokter.
Mengingat krisis yang sedang berlangsung di Ukraina, InDependent Diabetes Trust (IDDT) telah meminta orang-orang untuk menyumbangkan produk obat terkait diabetes seperti pengukur glukosa darah, insulin, lanset, glukagon, dan perawatan hipoglikemia.
Bagi mereka yang hidup dengan diabetes tipe 1, kehabisan insulin dapat mengancam jiwanya. Bila krisis yang terjadi di Ukraina semakin dalam, maka bantuan bagi orang yang hidup dengan diabetes semakin dibutuhkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien