Suara.com - Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir Desember 2019, kasus Covid-19 di seluruh dunia kini telah mencapai 451 juta dan menewaskan lebih dari 6,04 juta jiwa. Hal tersebut berdasarkan situs worldometers per Kamis (10/3/2022) pukul 08.00 WIB.
Setiap hari masih terus dilaporkan kasus positif baru dari seluruh dunia. Akumulasi kasus baru dari seluruh dunia dalam 24 jam terakhir tercatat 1,53 juta. Sedangkan angka kematian bertambah 6.554 jiwa dalam sehari.
Sebanyak 385,69 juta orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona SARS Cov-2 itu. Sampai sekarang tercatat masih ada 59,33 juta orang yang positif Covid-19, sebanyak 68.867 di antaranya dalam kondisi kritis.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO pertama kali mengumumkan status pandemi terhadap wabah Covid-19 pada 11 Maret 2020.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyesali virus corona itu masih berkembang dan melonjak di banyak negara hingga tahun kedua saat ini. Ia menekankan bahwa pandemi masih jauh dari selesai.
Mulanya, WHO hanya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari 2020. Status itu sebenarnya menjadi tingkat alarm tertinggi dalam peraturan badan kesehatan PBB.
Ketika itu kasus positif Covid-19 telah ditemukan di luar China, jumlahnya kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian yang dilaporkan.
Enam minggu kemudian status pandemi baru diberlakukan WHO setelah Covid-19 makin menyebar ke banyak negara.
"Meskipun kasus dan kematian yang dilaporkan menurun secara global, dan beberapa negara telah mencabut pembatasan, pandemi masih jauh dari selesai. Dan tidak akan berakhir di mana pun sampai semuanya berakhir," kata Tedros dalam konferensi pers WHO, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Harga Daging Terus Meroket, Atang Trisnanto Sarankan Dua Hal Ini kepada Pemkot Bogor
WHO mencatat kenaikan 46 persen kasus baru di wilayah Pasifik Barat pada minggu lalu, di mana 3,9 juta orang telah terinfeksi.
"Virus ini terus berkembang, dan kami terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan di mana pun mereka membutuhkannya," kata Tedros.
Dia juga menyerukan peringatan tentang penurunan tingkat pengujian yang terjadi baru-baru ini.
"WHO khawatir beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian. Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya," ujarnya.
Secara global, jumlah kasus baru memang turun 5 persen, dibandingkan minggu sebelumnya. Angka kematian juga turun sebanyak 8 persen.
Meski begitu, pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove memperingatkan bahwa penurunan kasus itu bisa jadi karena pengaruh jumlah tes yang juga berkurang drastis.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan