Suara.com - Hingga hari ini perempuan masih kerap mengalami diskriminasi, stigma dan juga sterreotipe di masyarkaat. Kondisi serupa juga kerap dialami oleh kelompok rentan, yakni perempuan dengan disabilitas.
Ketua Komnas Disabilitas (KND) Dr. Dante Rigmalia, M.Pd, dalam keterangannya, salah satu tantangan yang kerap dialami ialah hambatan sosial seperti stigma, ketidaksetaraan gender, diskriminasi hingga edukasi. Kemudian, juga ada hambatan kesehatan terutama soal akses.
"Tingkat melek huruf di kalangan perempuan penyandang disabilitas adalah 44,5 persen dibandingkan dengan 60,9 persen untuk laki-laki penyandang disabilitas (UNESCO 2018) Hambatan budaya dan diskriminasi memperumit situasi, membuat perempuan penyandang disabilitas lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan pekerjaan berbayar dan mendapatkan upah yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki penyandang disabilitas," ujar Dante.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk mendorong advokasi tersebut diantaranya dengan mengubah kerangka berpikir dan sudut pandang tentang perempuan disabilitas. Selain itu juga menggali langsung dari para perempuan disabilitas mengenai apa yang menjadi penghalang mereka, mengupayakan solusi atas hambatan tersebut.
"Hal lain yang terpenting ialah pelibatan perempuan dengan disabilitas dalam capacity building, serta sinergitas antar lembaga terkait dan pelibatan penyandang disabilitas dalam kebijakan. Lebih lanjut Dante menekankan tentang pentingnya pelibatan disabilitas perempuan.
“Membicarakan tentang perempuan disabilitas sebagai kelompok marjinal tapi tidak melibatkan penyandang disabilitas dalam pembicaraan adalah tindakan memarjinalkan penyandang disabilitas sendiri,” kata Dante.
Sementara itu, Konselor Menteri untuk Pemerintahan dan Pembangunan Manusia untuk Kedutaan Besar Australia di Jakarta Kirsten Bishop menyatakan bahwa Australia telah menetapkan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial sebagai prioritas pembangunan lintas sektor.
“Saya senang sekali berada di sini bersama anda semua untuk merayakan Hari Perempuan Internasional 2022 melalui peluncuran buku “Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) dalam Praktik”. Saya yakin bahwa buku ini akan menjadi referensi yang berharga untuk advokasi kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial di Indonesia. Kami menyadari bahwa tanpa adanya penelitian yang sensitif GEDSI, serta data dan bukti yang kuat, akan sulit mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi kelompok rentan terutama dalam masa pemulihan sesudah pandemi.”
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!