Suara.com - Pasangan suami istri rentan merasa khawatir, jika air susu ibu atau ASI tidak langsung keluar setelah bayi lahir. Karena takut anak akan kelaparan, susu formula atau sufor pun diberikan pada bayi.
Padahal kekhawatiran ini menurut Dokter Spesialis Anak dr. Lucky Yogasatria tidak diperlukan. Khawatir berlebih akan membuat ibu stres, yang akan memicu ASI ibu semakin terhambat. Apalagi saat bayi lahir, ia masih memiliki cadangan makanan yang membuatnya tidak kelaparan.
"Sejak lahir bayi punya cadangan makanan yang bisa bertahan sampai 72 jam, jadi nggak ada alasan lagi takut bayi kelaparan, dan buru-buru kasih sufor karena anaknya nangis," ujarnya melalui konten edukasi di Instagramnya @dr.lucky.sp.a, dikutip suara.com, Rabu (16/3/2022).
Alih-alih bayi merasa lapar, respon bayi menangis menurut dr. Lucky karena bayi merasa ingin dekat dengan ibunya.
Sehingga di momen ini harus melakukan skin to skin contact, yaitu biarkan kulit bayi menempel dengan kulit ibunya dalam pelukan yang akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bayi, dan ia akan berhenti menangis.
Apalagi metode skin to skin juga dinilai sangat ampuh dan efektif merangsang ASI untuk lebih banyak keluar, dan masuk ke dalam salah satu tahapan Inisiasi Menyusui Dini atau IMD.
Adapun umumnya IMD terjadi pada rentang waktu 1 hingga 6 jam setelah prose kelahiran. IMD juga akan jadi momen perkenalan antara ibu dan bayi, sehingga jalinan kasih maupun ikatan ibu dan anak semakin kuat.
Apalagi proses IMD tidaklah sebentar, khususnya menunggu selama bayi bergerak mencari puting payudara ibu. Di fase ini si ibu diminta bersabar menunggu dan biarkan bayi yang bergerak aktif mencari puting payudara.
Berikut ini tahapan awal inisiasi menyusui dini setelah bayi lahir, mengutip Hello Sehat:
Baca Juga: Ngakak! Seorang Ayah Menyusui Bayinya, Ternyata Ada Cerita di Balik Itu Semua
1. Setelah bayi dilahirkan dan dirasa tidak membutuhkan resusitasi atau bantuan pernapasan maupun tindakan medis lainnya, segera letakkan bayi di atas perut ibu.
2. Jika bayi lahir dengan operasi caesar, letakkan bayi di atas dada ibu.
3. Sebelumnya, pastikan kepala, wajah, dan bagian tubuh bayi lainnya kecuali kedua tangan sudah dalam keadaan kering. Hal ini bertujuan agar aroma dari air ketuban (amnion) pada tangan bayi akan membantu mengarahkannya untuk mencari puting payudara ibu yang memiliki aroma serupa.
4. Untuk memudahkan prosesnya, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Begitu pula dengan bayi, sebaiknya vernix caseosa yang menempel pada tubuhnya tidak perlu dibersihkan.
Vernix caseosa adalah lapisan lembut berupa substansi lemak berwarna putih yang berasal dari kelenjar minyak serta kulit yang telah mengelupas.
Vernix caseosa tidak perlu dibersihkan karena dapat berfungsi untuk menahan panas pada tubuh bayi saat baru dilahirkan.
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Skincare untuk Busui, Ada Anti Aging dan Mencerahkan Kulit
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
CEK FAKTA: Benarkah ASI Bisa Menggantikan Imunisasi Campak dan Polio?
-
Tekanan Sosial hingga Luka Menyusui: Tantangan di Balik Rendahnya Angka ASI Eksklusif
-
Perjuangan Mpok Alpa: Idap Kanker Payudara Sejak Hamil, Tetap Semangat Menyusui Anak Kembar
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global