Suara.com - Korban Novichok, Dawn Sturgess akan menjadi pusat penyelidikan publik mulai 17 Maret 2022 ini. Karena, para pejabat berupaya memahami ia terpapar dan dibunuh oleh agen saraf Rusia.
Mantan hakim Mahkamah Agung, Lord Hughes dari Ombersley akan mengawasi penyelidikan, yang bertujuan untuk mengungkap peristiwa keracunan Novichok.
Sejauh ini, pihak berwenang yakin dia dan pasangannya, Charlie Rowley sempat kontak dengan botol yang berisi Novichok, yang digunakan dalam upaya membunuh mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal.
Novichok pertama kali muncul pada abad ke-20 antara 1971 dan 1993 di Rusia, di mana para ilmuwan menciotakan racun ini versi padat, cair dan bubuk.
Pemerintah Rusia telah membantan kalau dirinya memproduksi atau meneliti agen dengan Novichok. Para pejabat percaya saat ini ada 5 jenis Novichok.
Bahan kimian ini bekerja dengan memblokir pesan saraf ke otot, yang menyebabkan fungsi tubuh gagal dengan cepat.
Paparan bahan kimia ini bisa mengakibatkan henti napas dan henti jantung saat bekerja di seluruh tubuh, seringkali dengan efek yang bertahan lama bagi mereka yang pulih.
Novichok menyebabkan efek dari otak ke mata, paru-paru, dan akhirnya jantung dan sistem pencernaan.
Menurut dokter dilansir dari Express, gejala awal yang diamati pada mata sebagai miosis, di mana pupil dapat menyempit secara berlebihan.
Baca Juga: Epidemiolog Unair Minta Indonesia Waspadai Peningkatan Covid-19 Akibat Omicron Siluman
Kemudian, ini akan menyerang paru-paru dengan mengi dan sesak napas saat terisi cairan. Keracunan Novichok juga memicu reaksi jantung yang berlebihan dan kurang reaksi.
Orang-orang mungkin melihat tekanan darah mereka meningkat secara tidak biasa pada awalnya, dengan detak jantung mereka yang berpacu baik.
Tapi, tekanan darah juga bisa menurun rendah bersamaan dengan detak jantung mereka. Seiring waktu, paparan Novichok juga menyerang sistem pencernaan yang mengakibatkan mual dan muntah.
Karena, bahan kimia ini mempengaruhi otak. Sehingga, korban mungkin juga mengalami kejang-kejang dan kehilangan kesadaran.
Pada akhirnya, paparan racun Novichok bisa membuat orang koma hingga meninggal dunia pada beberapa kasus.
Meskipun lebih kuat, gejala paparan Novichok mirip dengan yang disebabkan oleh agen saraf lainnya. Satu-atunya cara melawan keracunan Novichok melalui dua penangkal, yakni atroponin dan anthene yang menghentikan zat tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025