Suara.com - Jumlah dokter di Indonesia yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 paling banyak terjadi saat gelombang varian delta pada periode Juni-Juli 2021. Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), terdapat 495 dokter meninggal dunia selama 2021 dengan paling banyak berasal dari Jawa Timur dan Jakarta.
"Infeksi varian delta memang sangat berat, menaikkan jumlah pasien, korban yang meninggal juga lebih banyak," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Profesor Zubairi Djurban saat ditemui di kantor IDI, Menteng, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Profesor Zubairi mengingat momen gelombang kedua akibat varian delta lalu yang menyebabkan banyak rumah sakit penuh dan sejumlah alat medis, seperti oksigen serta obat dengan jumlah terbatas. Banyak pula dokter yang menjadi pasien Covid-19 justru kesulitan mencari rumah sakit yang bisa berikan perawatan.
"Dokter sakit pun bisa mengalami keterlambatan dan kehabisan ruang rawat," ujarnya.
Dibandingkan pandemi Covid-19 pada 2020, jumlah dokter yang meninggal akibat virus corona saat itu tercatat 252 jiwa. Sementara tahun ini, selama tiga bulan pertama 2022, tercatat empat orang dokter meninggal.
Total seluruh dokter yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia selama dua tahun pandemi hingga Maret 2022 telah mencapai 751 jiwa.
"Empat (dokter meninggal selama 2022) itu relatif tidak banyak dibandingkan 2020 maupun 2021. Mengapa? Karena memang kita baru tiga bulan. Kedua, karena sebagian besar sudah vaksin dua kali, bahkan cukup banyak sudah pakai booster sehingga orang tidak tertular," ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa varian omicron masih terus menyebar di Indonesia. Sebagian besar orang yang terinfeksi sebenarnya tanpa gejala atau hanya gejala ringan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IDI Dr. Daeng M. Faqih, SH. MH., menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki strategi mitigasi sebagai upaya pencegahan terinfeksi Covid-19 bagi para dokter.
Baca Juga: 14 Hari Jalani Isoman, Ini Kondisi Wali Kota Gibran yang Terpapar Covid-19
"Kalau dokter bekerja di pelayanan sangat rentan tertular. Maka dibuatkan pedoman supaya para dokter yang menangani Covid-19 maupun pasien lain yang mungkin OTG mengidap Covid-19 supaya tak gampang tertular, itu ada pedomannya. Berkali-kali sudah disosialisasikan," kata Daeng.
Selain itu, melalui Satgas Covid-19 IDI juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam rangka pemenuhan APD bagi dokter yang bekerja. Upaya lainnya, mendorong agar setiap tenaga kesehatan mendapat vaksinasi Covid-19 hingga dosis booster.
"Jadi upaya itu sudah kita lakukan dengan baik. Semoga dengan upaya itu angka kematian dan tertularnya dokter juga tenaga kesehatan berkurang. Buktinya, sejak omicron ini angka kematian dokter berkurang dibanding gelombang lain," kata Daeng.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas