Suara.com - Saraf kejepit terjadi ketika jaringan lunak di tubuh memberikan terlalu banyak tekanan pada saraf dan membatasi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik. Tulang, otot, tendon, ligamen, dan tulang rawan semuanya dapat menekan saraf, menyebabkan iritasi, peradangan, dan nyeri. Adapun cara mengobati saraf kejepit akan dibahas di sini.
Diketahui, tempat paling umum untuk saraf terjepit berkembang adalah di punggung bawah dan leher, di mana akar saraf keluar dari kanal tulang belakang dan mengirimkan sensasi ke area lain di tubuh Anda. Perlu perawatan yang tepat untuk mengobatinya.
Perawatan saraf terjepit inu difokuskan untuk mengurangi gejala dan mencegahnya agar tidak memburuk. Ada beberapa strategi perawatan yang akan membantu Anda dalam mengobati saraf kejepit. Melansir dari situs Very Well Health, Kamis (17/3/2022), adapun cara perawatannya yaitu seperti berikut ini.
1. Penyesuaian Gaya Hidup
Menghindari gerakan yang akan memperparah saraf terjepit biasanya sangat dianjurkan. Untuk kasus ringan, dapat diatasi dengan mengistirahatkan tangan dan lengan Anda dan/atau mengenakan penyangga sementara. Jika kenaikan berat badan adalah penyebab saraf terjepit, menurunkan berat badan dapat meredakan gejalanya.
2. Obat-obatan
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti Advil (ibuprofen) sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan di sekitar saraf. Steroid dapat digunakan secara oral (melalui mulut) atau dengan suntikan untuk mengurangi peradangan di sekitar saraf yang terkompresi.
3. Terapi fisik
Terapi fisik seperti latihan dan strategi khusus untuk mencegah cedera gerakan berulang, sering digunakan sebagai pengobatan awal untuk meredakan nyeri dan membantu mengurangi efek saraf terjepit. Anda bisa menggunakan metode traksi serviks.
Baca Juga: Raffi Ahmad Alami Saraf Kejepit, Langsung Jalani Operasi
Traksi serviks adalah teknik di mana kepala ditarik dengan lembut untuk meregangkan leher. Hal ini dapat dilakukan oleh ahli terapi fisik, baik menggunakan tangan atau alat khusus. Traksi serviks dapat membuka ruang di mana saraf keluar dari sumsum tulang belakang.
4. Opsi Pelengkap dan Alternatif
Terapi pijat atau akupunktur juga bisa jadi aleternatif untuk mengobati rasa sakit karena saraf terjepit. Anda juga bisa menggunakan metode TENS (stimulasi saraf listrik transkutan) yang dapat mengurangi rasa sakit karena saraf terjepit. TENS adalah perangkat kecil dengan elektroda yang menerapkan impuls listrik ringan ke area yang menyakitkan.
Demikian informasi mengenai cara mengobati saraf kejepit yang penting untuk diketahui. Jika beberapa cara di atas sudah dilakukan namun belum ada hasil memuaskan, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan metode pembedahan atau operasi. Mari tetap jaga kesehatan dengan selalu menerapkan gaya hidup sehat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien