Suara.com - Saraf kejepit terjadi ketika jaringan dan otot yang mengelilingi saraf menekan saraf itu sendiri. Ini mengganggu kemampuan saraf untuk berfungsi dengan baik. Saraf tulang belakang dan saraf tepi (di tungkai) rentan terjepit. Lantas, apa penyebab saraf kejepit dan bagaimana cara pencegahannya?
Artikel ini akan menjelaskan penyebab saraf kejepit, lengkap bagaimana cara mencegahnya yang dilansir dari situs Very Well Health dan sumber lainnya, Kamis (17/3/2022).
Penyebab
Saraf Anda bisa kerjepit saat jaringan di sekitarnya meradang atau tertekan. Peradangan menyebabkan pembengkakan yang dapat memadati area di sekitar saraf. Trauma fisik (seperti cedera) pada area tersebut juga dapat mengganggu tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak di sekitar saraf.
Ada beberapa penyebab yang membuat saraf terjepit. Adapun penyebabnya yaitu sebagai berikut:
- Osteoartritis
- Radang sendi
- Gerakan berulang/berlebihan
- Penyakit sendi degeneratif
- Cedera pada leher, punggung, lengan, atau kaki
- Patah tulang
- Luka bakar
- Kehamilan
- Kenaikan berat badan/ obesitas
- Hipotiroidisme
- Kanker dan tumor
Pencegahan
Meskipun saraf terjepit dikaitkan dengan degenerasi sumsum tulang belakang yang berkaitan dengan usia, Anda masih dapat menyesuaikan gaya hidup Anda untuk mencegah terjadinya saraf terjepit. Adapun cara mencegahnya yakni sebagai berikut:
- Berlatih postur yang baik, terutama saat duduk atau melihat komputer
- Tidur di kasur dan bantal yang nyaman
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga persendian Anda tetap longgar dan fleksibel
- Kenakan sabuk pengaman setiap kali Anda bepergian di dalam mobil
- Hindari menyelam ke air dangkal
- Kenakan alat pelindung yang sesuai saat berolahraga dan melakukan aktivitas olahraga apa pun
Gejala
Di atas sudah dijelaskan mengenai penyebab dan pencegahannya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui gejalanya. Adapun gejala saraf kejepit yakni sebagai berikut:
Baca Juga: Latihan Kekuatan Otot secara Rutin Bisa Memperpanjang Umur, Begini Penjelasannya
- Sensasi terbakar
- Sensasi kesemutan yang terasa seperti tertusuk jarum atau tersengat listrik
- Rasa sakit yang biasanya menyebar jauh dari saraf terjepit
- Nyeri di lokasi yang tampaknya tidak berhubungan (misalnya, di siku atau lengan karena saraf terjepit di leher)
- Area mati rasa pada kulit
- Perasaan tangan atau kaki Anda tertidur
- Berkurangnya sensasi rasa sakit, suhu, atau sentuhan pada area kulit
- Kelemahan otot yang terkena
Demikian informasi mengenai saraf kepit lengkap dengan penyeban, penyebab, dan gejalanya. Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda