Suara.com - Seorang apoteker pengawas di Medicine Direct, Hussain Abdeh, memperingatkan warganet untuk tidak mengonsumsi methylene blue (MB), pewarna antijamur yang sering digunakan untuk membersihkan akuarium ikan.
Tren mengonsumsi methylene blue ini sedang happening. Banyak warganet yang mengunggah foto memeletkan lidah biru ke media sosial.
Beberapa ahli gizi, instruktur kebugaran dan influencer di TikTok maupun Instagram mengklaim zat methylene blue (MB) dapat meningkatkan metabolisme, melawan penuaan, meningkatkan kemampuan kognitif, hingga menyembuhkan Covid-19.
Menurut Independent UK, popularitas bahan kimia tampaknya berasal dari studi tahun 2015 yang dilakukan oleh Kan Cao di University of Maryland.
Dalam studi tersebut methylene blue memiliki sifat anti-penuaan pada anak-anak yang terkena sindrom Hutchinson-Gilford, penyakit penuaan dini yang fatal.
Hussain Abdeh mengatakan bahwa tidak seharusnya warganet mengikuti beberapa influencer dan instruktur kebugaran yang belum tentu benar.
"Warganet tidak boleh mengonsumsi saran pengobatan dari mereka. Anda hanya boleh minum obat yang telah direkomendasikan khusus untuk Anda oleh dokter atau apoteker bersertifikat," ujar Abdeh.
Ia melanjutkan bahwa methylene blue bukanlah obat yang bisa diresepkan untuk masyarakat luas, dan dokter yang boleh meresepkannya pun harus sudah berkualifikasi.
“Disinfektan ini bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam dosis besar, sehingga mengonsumsi dalam jumlah yang tidak diatur bisa sangat berbahaya," sambungnya
Baca Juga: Rahasia Dwayne The Rock Johnson Jaga Kesehatan Metabolisme: Latihan Kardio Saat Perut Kosong!
Selain itu, obat ini juga dapat berinteraksi dengan obat lain, sehingga dapat membuat obat yang sedang dikonsumsi kurang efektif atau meningkatkan risiko efek samping.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?