Suara.com - Sebelum menjadi penyakit diabetes, pasien bisa mengalami serangkaian kondisi yang disebut prediabetes. Sayangnya, prediabetes sulit dideteksi karena tidak memiliki gejala yang khas.
Itulah sebabnya menurut Konsultan Endoktrin Metabolik Diabetes, Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru, dr. Jazil Karimi, Sp.PD-KEMD solusi terbaik mencegah prediabetes berubah menjadi diabetes dengan cara mengenali faktor risiko diabetes.
"Cara untuk tahu kenali faktor risiko, dengan perhitungan skor, kemudian bisa kita dapatkan bahwa itu ada kemungkinan diabetes kemudian periksa glukosa atau kadar gula darah puasa dari hb1c-nya," terang dr. Jazil dalam acara diskusi SehatQ, Sabtu (19/3/2022).
Kadar gula darah puasa adalah nilai gula darah yang diukur sebelum orang tersebut mengonsumsi makanan atau minuman apapun, seperti kadar gula darah bangun tidur, atau kadar gula darah setelah berpuasa di bulan Ramadan.
Adapun risiko prediabetes harus diawasi, karena jika sudah berubah jadi diabetes maka berisiko sebabkan komplikasi kronik seperti sakit jantung, ginjal, hingga infeksi saluran pencernaan.
"Risiko prediabetes, seperti hipertensi, kolestrol tinggi, kebiasaan merokok, jarak aktivitas fisik sehingga jadi obaesitas, usia lebih dari 45 tahun, kehamilan atau pernah lahirkan bayi besar lebih dari 4 kilogram," jelas dr. Jazil.
Di sisi lain, faktor risiko diebete intuk orang Asia yang kelebihan berat BMI (indeks massa tubuh) di atas 25, atau bisa juga ada riwayat dalam keluarga diebetes.
"Apalagi biasanya orang dengan pemilik sindrom ovarium polikistik, inilah yang jadi entri poin untuk segera melakukan pemeriksaan," tutup dr. Jazil.
Baca Juga: Ahli Temukan Hubungan Infeksi Virus Corona Covid-19 Ringan dan Risiko Diabetes
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
-
47 Persen Orang Dewasa Terancam, Rahasia Gusi dan Hubungannya dengan Jantung: Diabetes dan Alzheimer
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja