Suara.com - Kondisi tertawa sambil menangis adalah kondisi yang sering muncul ketika Anda tengah menikmati waktu berkualitas bersama orang-orang terdekat Anda. Candaan, kenangan manis, hingga hal-hal ringan yang bisa memicu gelak tawa, terkadang menjadi penyebab hal ini. Tapi tahukah Anda sebenarnya ada beberapa penyebab tertawa sambil menangis yang spesifik?
Ya, kejadian tertawa sambil menangis atau mengeluarkan air mata ini bisa dipicu beberapa hal, mulai dari keadaan mental hingga mengalami gangguan saraf tertentu. Maka agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut ini.
Penyebab Tertawa Sambil Menangis
1. Mengalami Depresi
Kondisi depresi yang dialami seseorang bisa memicu tertawa sambil menangis. Saat tertawa, seorang bisa saja mengeluarkan air mata tanpa ia sadari karena dipicu depresi yang tengah dialaminya. Jadi hal ini juga bisa menunjukkan gejala depresi yang dialami seseorang.
Gejala depresi lainnya, sebagai informasi tambahan, antara lain adalah sulit tidur dan tubuh terus menerus merasa kelelahan, munculnya rasa cemas dan kehilangan minat pada berbagai hal, serta cenderung menyalahkan diri sendiri.
2. Kondisi Bipolar
Perubahan emosi yang drastis akibat kondisi bipolar juga bisa jadi penyebab tertawa sambil menangis selanjutnya. Tanpa peringatan, suasana hati bisa benar-benar berubah, sehingga muncul air mata saat sedang tertawa.
Untuk pengobatannya sendiri sangat direkomendasikan agar segera mendatangi dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten di bidang tersebut. Dari dua poin pertama ini, bisa dipahami bahwa tertawa sambil menangis bisa jadi indikasi adanya kondisi mental yang kurang sehat.
Baca Juga: Anak Kecil Menangis di Pesawat, Aksi Kompak Penumpang yang Coba Menghibur Bikin Salut
Pseudobulbar affect atau dikenal dengan PBA sendiri adalah kondisi saat seorang bisa tiba-tiba menaing sambil tertawa, dan tidak dapat dikendalikan. Tanpa pemicu, seseorang bisa tiba-tiba tertawa sambil nangis atau sebaliknya.
PBA adalah kondisi gangguan saraf yang dimiliki seseorang, dan bisa memicu respon emosional yang kurang tepat dan kurang sesuai. Meski demikian, kondisi PBA sendiri berbeda dengan kondisi depresi atau bipolar, dan hal ini tidak berhubungan.
Itu tadi sedikit penjelasan terkait penyebab tertawa sambil menangis yang mungkin pernah dialami orang terdekat Anda. Semoga artikel ini bisa jadi artikel yang berguna untuk dibaca, dan selamat beraktivitas!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif