4. Menahannya Kencing Terlalu Lama
Meskipun Anda tidak harus pergi ke toilet secara teratur, Anda juga tidak boleh menahan air seni terlalu lama.
Prof Stergios berkata, usahakan pergi ke toilet ketika kandung kemih penuh dengan nyaman dan memberi Anda keinginan yang kuat.
Menjelaskan proses pengisian kandung kemih, dia berkata, sinyal pertama adalah sensasi pertama pengisian kandung kemih.
“Yang kedua adalah keinginan pertama, ketika Anda mulai “berpikir” untuk pergi ke toilet. Kemudian Anda memiliki keinginan yang kuat, ketika Anda ingin menyela apa yang sedang Anda lakukan, seperti menjeda film," jelas dia.
Kemudian Anda mungkin mengalami “urgensi”, ketika Anda merasa bahwa itu sudah dekat atau Anda harus berlari untuk mengeluarkannya.
"Anda tidak perlu mencapai tahap mengalami urgensi, karena itu bisa menjadi sensasi yang tidak menyenangkan," tambah dia.
5. Minum Terlalu Banyak Air
Prof Stergios menyarankan minum terlalu banyak air adalah halnyang tidak perlu, terlepas dari klaim hal tersebut dapat membantu kesehatan Anda.
"Biasanya 1,5 hingga 2,5 liter sehari itu baik. Jelas jika Anda melakukan banyak olahraga atau di hari yang panas, minum lebih banyak baik-baik saja. Saya melihat banyak wanita membawa botol atau tangki air, minum sekitar enam atau tujuh liter sehari, percaya bahwa 'baik bagi Anda' untuk kelebihan cairan," jelasnya.
Namun, kelebihan cairan sebenarnya tidak akan membantu kandung kemih karena dapat menyebabkan poliuria, yang berarti produksi urine terlalu banyak.
Baca Juga: Para Supir Bus Kampung Rambutan Jalani Tes Urine
"Ini tidak mungkin menyebabkan masalah kesehatan, tetapi akan menghasilkan lebih banyak kunjungan ke toilet," kata dia.
Dia mengatakan rata-rata jumlah perjalanan toilet dalam sehari adalah enam sampai delapan, dengan satu sampai duanya terasa di malam hari.
6. Tidak Mengosongkan Kandung Kemih Sepenuhnya
Anda mungkin tidak menyadari bahwa kandung kemih gagal mengosongkan dengan benar setiap kali Anda menggunakan toilet.
"Mungkin ada penyebab yang mendasari disfungsi berkemih,” kata Prof Stergios.
Jika kandung kemih tidak mengosongkan dengan benar, hal itu dapat menyebabkan stasis urine (juga dikenal sebagai retensi urine) dan mengakibatkan infeksi atau batu kandung kemih.
“Karena infeksi dapat mengakibatkan sepsis, atau infeksi ginjal, jika Anda memiliki gejala pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, ini perlu diperiksa oleh spesialis," kata dia.
Gejalanya termasuk aliran urine yang lambat, berusaha untuk buang air kecil, aliran yang terputus-putus, buang air kecil ganda atau secara berurutan dan perlu waktu beberapa saat untuk mulai buang air kecil.
“Sensasi pengosongan yang tidak lengkap adalah perasaan kandung kemih penuh bahkan setelah Anda ke toilet. Anda mungkin juga mengalami kembung di atas area panggul," kata Prof Stergios.
Selain itu, Anda mungkin akan duduk dua, tiga atau bahkan empat kali di toilet untuk merasakan bahwa Anda telah mengosongkan kandung kemih.
"Itu bisa terjadi sesekali, tetapi jika itu terjadi setiap kali, mungkin ada penyebabnya," kata dia.
Penyebabnya bisa termasuk penyumbatan, seperti prolaps kandung kemih atau rahim atau jaringan parut di uretra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!