Suara.com - Beberapa orangtua mungkin meletakkan televisi di kamar anak dengan alasan untuk hiburan dan agar mereka tidak bosan. Tetapi, tindakan itu sebenarnya dapat berdampak buruk bagi anak.
Hal itu karena orangtua tidak bisa mengontrol tayangan yang disaksikan anak. Dikutip dari Ruang Guru, berikut sejumlah dampak buruk bila meletakan televisi di kamar anak.
1. Berpotensi merusak mata anak dan kesehatan lainnya
Anak yang sering menonton televisi berisiko mengalami penyempitan pembuluh darah di mata. Hal itu disebabkan karena mata anak hanya menatap pada satu layar saja. Selain itu, jika jarak antara mata dengan televisi terlalu dekat, maka kesehatan mata akan lebih terganggu. Sebaiknya, atur jarak sebesar 5 diagonal dengan syarat semakin besar ukuran layar, maka semakin jauh pula jaraknya.
2. Buah dan sayur lebih dihindari oleh anak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Loughborough University, anak yang memiliki televisi di kamarnya juga cenderung menghindari buah dan sayuran. Perilaku ini timbul karena anak lebih memilih untuk memakan camilan yang lebih praktis dibandingkan dengan kedua makanan sehat tersebut.
3. Anak cenderung mengalami obesitas
Menurut penelitian dari University College London, anak yang berusia tujuh tahun dan memiliki televisi di kamarnya, ternyata berisiko mengalami berat badan yang berlebihan saat berusia 11 tahun. Perbandingan risikonya adalah perempuan 30 persen dan laki-laki 20 persen. Perempuan memiliki potensi yang lebih besar karena menurut Dr. Anja Heilmann, anak laki-laki ketika menonton televisi biasanya menggerakan tubuh dengan melompat-lompat di sofa, sedangkan anak perempuan tidak melakukan hal tersebut.
4. Anak rentan mengalami depresi
Selain berakibat menimbulkan berat badan yang berlebihan, anak yang memiliki televisi di kamar mereka juga rentan mengalami depresi. Kedua hal tersebut saling berkaitan karena jika mereka memiliki berat yang berlebihan, maka anak akan merasa minder. Jika sudah seperti itu, orangtua patut waspada. Sebab kemungkinan anak juga akan mengalami depresi.
Baca Juga: Bangun Ikatan Emosional Antara Ibu dan Anak, Psikolog Singgung Pentingnya Pendekatan
5. Anak menjadi malas belajar
Apabila di kamar anak terdapat televisi, hal itu dapat memengaruhi prestasi belajar mereka. Televisi di kamar akan membuat anak kecanduan sehingga lupa belajar, bahkan lupa melakukan aktivitas lain seperti bersosialisasi.
6. Terganggunya pola tidur anak
Terganggunya pola tidur ini disebabkan adanya hambatan produk melatonin sebagai hormon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Dari pola tidur yang terganggu itu, kemudian akan memberikan dampak lain seperti berisiko lebih besar mengalami mimpi buruk, sulit bangun di pagi hari, dan susah berkonsentrasi di sekolah karena mengantuk.
7. Kecenderungan merokok lebih tinggi dialami anak
Penelitian yang dilakukan dengan responden 700 siswa yang berusia 12 sampai 14 tahun menunjukkan bahwa anak yang memiliki televisi di kamar mereka, kemungkinan dua kali lebih besar kecendrungan untuk mulai merokok. Data ini terbukti karena sinetron ataupun tayangan lain di televisi memiliki konten negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!