Suara.com - Pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, dan dua juru runding perdamaian Ukraina diduga keracunan agen saraf setelah perundingan tentang konflik Ukraina-Rusia di Kiev pada 3 Maret lalu.
Dugaan keracunan ini dilaporkan oleh Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat, Selasa (29/3/2022).
Ketiga delegasi mengalami gejala keracunan agen saraf, seperti kulit meradang, iritasi mata dan nyeri hebat di belakang mata. Gejala ini berlangsung semalaman.
Saat perundingan tidak ada dari mereka yang makan banyak, selain cokelat dan air.
Dilansir BBC, spesialis senjata kimia telah memeriksa kasus ini dan menyimpulkan bahwa insiden ini merupakan pengguanan bahan kimia yang disengaja.
Terlepas dari kasus ini, apa itu saraf agen yang diduga menyebabkan Abramovich keracunan?
Para peneliti pertama kali menemukan agen saraf, atau gas saraf, secara tidak sengaja pada 1930-an ketika mereka mencoba membuat laternatif insektisida yang lebih murah dan lebihi baik dari nikotin.
Peneliti Jerman membuat dua senyawa organik mengandung fosfor yang dinilai sangat efektif membunuh hama serangga, lapor Scientific American.
Namun mereka menemukan bahwa dalam jumlah sangat kecil pun, zat tersebut dapat menyebabkan gejala menyakitkan pada manusia yang terpapar.
Baca Juga: Ibu dan Anak Meninggal Keracunan Gas Belerang Saat Gelar Ritual di Petilasan Mpu Supo Tuban
Kedua zat tersebut, dikenal sebagai Tabun (GA) dan Sarin, terlalu beracun untuk digunakan sebagai insektisida komersial di bidang pertanian.
Penelitian diserahkan kepada angkatan brsenjata Nazi Wehrmacht. Lalu, mereka mengevaluasinya sebagai senjata dan mulai membangun pabrik untuk memproduksinya.
Penelitian pestisida belanjut. Molekul VX yang pertama kali dibuat di laboratorium Imperial Chemical Industries (ICI), Inggris pada 1952 juga terbukti terlalu beracun untuk digunakan dalam pertanian.
Studi diteruskan oleh Pusat Penelitian Senjata Porton Down Chemical Inggris dan kemudian ke pemerintah AS, ketika Inggris tidak lagi menggunakan senjata kimia.
Molekul ini memiliki kekuatan menghancurkan yang lebih jelas. Pada 13 Maret 1968, zat ini lolos dari tempat pengujian senjata kimia tentara dan membunuh lebih dari 3.000 domba yang merumput 27 jauhnya di daerah Lembah Tengkorak Utah.
Sejak saat itu, agen saraf lain telah dikembangkan. Tidak seperti obat jalanan, agen saraf ini tidak dapat dibuat sendiri karena toksisitasnya, bahkan dalam jumlah kecil. Sintesis agen saraf membutuhkan laboratorium khusus, dengan lemari asam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi