Suara.com - Serangan stroke bisa terjadi tiba-tiba, terutama bagi orang yang mengidap penyakit hipertensi maupun diabetes. Serangan itu terjadi akibat adanya penyumbatan pembuluh darah yang harusnya mengalir ke otak.
Data Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan tercatat bahwa hampir 11 orang dari per 1.000 penduduk di Indonesia mengalami stroke.
Sebagai upaya edukasi juga memudahkan pasien stroke dalam mendapatkan pengobatan, rumah sakit Brawijaya Saharjo, Jakarta, membuka layanan Stroke Center. Direktur Utama RS Brawijaya Saharjo Dr. dr. Chamim Shobari, Sp.OG(K). Onk., menyampaikan bahwa layanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk konsultasi kesehatan untuk pencegahan stroke, pengobatan, juga rehabilitasi pasca stroke.
"Pengobatan stroke butuh integrasi. Jadi layanan Stroke Center juga terintegrasi dengan berbagai ahli, mulai dari dokter saraf, dokter bedah saraf, penyakit dalam, jantung, sampai rehabilitasi medis," kata dokter Chamim dalam konferensi pers di RS Brawijaya Saharjo, Rabu (30/3/2022).
Apabila pasien datang dalam keadaan sudah mengalami gejala stroke, tidak perlu melakukan reservasi apa pun untuk mendapatkan layanan stroke center di RS Brawijaya Saharjo.
Sebab, serangan stroke termasuk kondisi darurat yang harus segera mendapat penanganan medis. Sehingga pasien harus segera dibawa ke instalasi gawat darurat atau IGD.
"Stroke Center ini tidak hanya akan memberikan layanan pada orang yang sudah terkena gejala, tapi juga bisa berikan pendidikan pengobatan untuk pra stroke. Jadi sebelum stroke terjadi, itu bisa deteksi di RS Brawijaya," tuturnya.
Menurut dokter Chamim, RS Brawijaya Saharjo menjadi fasilitas kesehatan pertama yang memiliki layanan stroke center pertama di Indonesia.
Dalam pemeriksaan stroke, salah satunya juga menggunakan Digital Subtraction Angiography atau DSA. Pemeriksaan dilakukan dengan memberikan gambar lumen (permukaan bagian dalam) pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan serambi jantung. Gambar itu diperoleh dengan menggunakan mesin Sinar-X.
Baca Juga: Penting! Persiapan Puasa Ramadhan Bagi Pengidap Hipertensi untuk Cegah Stroke
"RS ingin ambil alih porsi bagian besar pasien yang alami stroke dan pasca stroke. Jadi, hari ini kita buka dan lihat para dokter yang sudah ekspert dibidangnya. Alat penunjang juga punya fasilitas memadai. Jadi mudah-mudahan dokter kita tidak akan kesulitan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!