Suara.com - Ilmuwand dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania menemukan jenis sel baru yang tersembunyi di bronkiolus, percabangan dari bronkus. Sel ini dikenal sebagai sel sekretori jalan napas atau respiratory airway secretory (RAS).
Berdasarkan Live Science, ilmuwan menjelaskan dua fungsi utama dari sel RAS, yakni:
1. Mengeluarkan molekul yang menjaga lapisan cairan di sepanjang bronliolus, membantu mencegah saluran udara kecil dari kolaps dan memaksimalkan efisiensi paru-paru.
2. Bertindak sebagai sel progenitor untuk sel alveolus tipe 2 (AT2), jenis alveolus khusus yang mensekresi bahan kimia. Bahan kimia ini sebagian digunakan untuk memperbaiki alveolus lain yang rusak.
Sel progenitor merupakan sel yang memiliki kemampuan seperti sel punca karena belum berdifirensiasi, yakni berkembang menjadi jenis sel lain.
Temuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika sedang frustasi dengan ketebatasan mengandalkan paru-paru tikus sebagai model untuk sistem pernapasan manusia.
Namun, paru-paru manusia dan tikus tetap memiliki perbedaan tertentu.
Untuk lebih memahami perbedaan tersebut pada tingkat sel, peneliti mengambil sampel jaringan paru-paru dari donor manusia sehat dan menganalisis gennya. Saat inilah mereka menemukan sel RAS yang sebelumnya tidak diketahui.
Peneliti berpikir sel RAS dapat memainkan peran kunci terhadap penyakit yang berhubungan dengan merokok, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca Juga: Hasil Autopsi: Peluru Menembus Paru-Paru Pegawai Dinas Perhubungan Makassar
Secara teori, sel RAS seharusnya bisa mencegah, atau setidaknya meringankan, efek PPOK dengan memperbaiki alveoli yang rusak.
Tetapi, peneliti menduga merokok dapat merusak atau menghancurkan sel-sel baru, menyebabkan munculnya penyakit seperti PPOK.
Bila manfaat sifat regeneratif sel ini digunakan secara benar, maka sel RAS berpotensi menjadi inspirasi untuk pengobatan baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan