Suara.com - Penyakit kanker payudara kerap diidentikan hanya terjadi kepada perempuan. Faktanya, penyakit ini dapat terjadi kepada laki-laki maupun perempuan di berbagai usia. Masih banyak orang yang belum memahami bahayanya penyakit ini. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait kanker payudara.
Kanker payudara adalah kanker yang terjadi di payudara. Kanker ini muncul ketika sel-sel dalam payudara tidak terkendali. Setiap orang yang memiliki gejala kanker payudara yang berbeda-beda. Bahkan, beberapa orang tidak merasakannya sama sekali. Berikut tanda-tanda penyakit kanker payudara.
- Terdapat Benjolan
Benjolan ini berada di payudara dan tidak memiliki rasa sakit. Sebagian besar bejolan pada payudara jinak dan bukan kanker. Benjolan payudara yang erupakan kanker terasa kencang dan keras. Bentuknya juga tidak teratur. Seolah-olah menempel pada jaringan di dalam payudara. Jika terdapat benjolan pada payudara, harus dilihat kembali apakah ada tanda lain yang membersamainya. - Perubahan bentuk dan ukuran payudara
Terkadang ukuran dan bentuk payudara berubah karena adanya sel-sel kanker. - Perubahan penampilan dari salah satu atau kedua puting
Warna puting yang berubah dan berbeda dari biasanya dapat menjadi salah satu tanda-tanda penyakit kanker payudara. - Puting susu mengeluarkan cairan selain ASI
- Terasa nyeri pada salah satu atau kedua payudara.
Apabila mengalami tanda-tanda di atas, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter. Pada umumnya kanker payudara dapat kambuh. Berikut ini tanda-tanda kambuhnya kanker payudara:
- Pembengkakan di bawah lengan dan di atas tulang selangka serta dada
- Nyeri di dada dan tulang
- Batuk kering
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala parah
- Kejang
- Bingung
- Penebalan di dekat
- Penglihatan berkurang
Demikian tanda-tanda adanya penyakit kanker payudara. Penyakit ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat. Bahkan jika diperlukan, seseorang dapat memeriksakannya secara berkala dengan mammogram. Mammogram adalah alat pendeteksi yang mampu mendeteksi tumor di payudara.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
BPOM Larang 2 Produk Pinkflash Mengandung Pewarna K10 dan Acid Orange, Ini Bahayanya untuk Kesehatan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia