Suara.com - Binaragawan Ade Rai mengungkap waktu terbaik olahraga saat puasa untuk menurunkan berat badan, bagi mereka pejuang diet di bulan Ramadhan 2022.
Dari 3 waktu yang banyak ahli sarankan, setelah sahur, sebelum berbuka puasa, dan setelah berbuka puasa, lelaki yang sudah menginjak usia kepala lima itu menyarankan olahraga di penghujung hari puasa yaitu sebelum berbuka puasa.
Menurut Ade Rai, saat berpuasa di waktu ini alih-alih tubuh menggunakan cadangan makanan di otot dan liver, namun tubuh akan menggunakan cadangan lemak di perut untuk sumber energi.
"Uniknya saat olahraga di ujung hari sebelum buka puasa, akan merangsang trigliserida itu, masuk ke liver jadikan tenaga, jadi olahraga sebelum buka puasa satu hal yang baik," ujar Ade Rai dalam acara diskusi virtual aplikasi kesehatan Fita, Rabu (13/4/2022).
Trigliserida adalah lemak utama tubuh yang pada beberapa orang dengan kelebihan berat badan, ada di seluruh tubuh.
Lelaki yang lahir di Bali itu menjelaskan bahwa saat tubuh berpuasa, maka ia akan menggunakan sisa makanan yang terakhir kali ia makan seperti makan sahur, di 8 hingga 10 jam pertama puasa.
Namun umumnya puasa di Indonesia berlangsung selama 14 jam, setelahnya tubuh akan mencari sumber energi lain di dalam tubuh, biasanya menggunakan cadangan energi di liver dan otot.
Tapi alih-alih otot, banyak orang berharap energi di ambil dari bagian lemak lain di tubuh. Nah, di sinilah olahraga penghujung hari puasa itu berperan.
Terlebih bila jenis olahraga yang dilakukan, mengandalkan olahraga latihan beban.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Sambas Hari Ini Rabu 13 April 2022
"Sebenarnya paling bagus itu yang underapreciate, yaitu melatih otot beban, tidak perlu harus gunakan besi, cukup gunakan tubuh sendiri," paparnya.
Olahraga beban tubuh sendiri, bisa berupa gerakan diam seperti plank, yaitu tangan siku ditekuk seperti push up, tapi dengan posisi badan dan kaki sejajar lalu diam.
"Diem nggak ngapa-ngapain, plank itu otot perut kerasa, otot pinggang kerasa, bahu kerasa, inilah yang membakar gula sebagai sumber tenaga, padahal gulanya udah habis jadi cadangan lemak diubah dan dipecah menjadi gula," jelas Ade Rai.
Adapun durasinya tidak perlu lama dan sesuai kemampuan, bisa dari 15 menit, 30 menit hingga 45 menit sebelum waktu berbuka puasa.
"Lakukan olahraga di ujung puasa kita efeknya bisa maksimal lagi, bisa bertahan hingga beberapa jam lagi dan akan merangsang kemampuan tubuh secara cerdas, sel buruk dibuang yang bagus dipertahankan," tutup Ade Rai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara