Suara.com - Serat temasuk salah satu nutrisi yang penting bagi tubuh, terutama untuk kesehatan sistem pencernaan. Kekurangan asupan serat bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti sembelit dan penurunan daya tahan tubuh.
Tapi, terlalu banyak konsumsi serat juga berdampak buruk bagi kesehatan. Ahli gizi Kalbe Nutritionals Putri Septiani mengatakan, efek samping mengonsumsi serat terlalu banyak dapat memicu kembung, penumpukan gas, kram perut, sembelit atau diare, hingga dehidrasi.
"Terlalu banyak serat juga bisa menghambat penyerapan nutrisi hingga penyumbatan usus. Jika hal itu terjadi, kita harus meningkatkan konsumsi cairan, memperbanyak aktivitas fisik, mengurangi konsumsi serat, dan menghindari makanan pemicu kembung," kata Putri dalam Kulwap bersama Kalbe, Kamis (14/4/2022).
Ia menyarankan agar mengonsumsi serat harian secara cukup sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan. Yaitu, untuk usia 7-11 bulan sebanyak 10 gram sehari, usia 1-3 tahun sebanyak 16 gr sehari, usia 4-6 tahun sebanyak 22 gr sehari.
Usia 7-10 tahun sebanyak 26 gr sehari dan usia 19 tahun ke atas sebanyak 32 gr sehari untuk perempuan juga 38 gr sehari untuk laki-laki. Menurut Putri, jumlah kecukupan serat selama berpuasa ataupun tidak sama saja.
"Apapun jenis serat yang dimakan, baik sayur dan buah, keduanya memiliki kandungan serat dan berbagai vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Serta bantu melancarkan sistem pencernaan," ucap Putri.
Beberapa contoh makanan tinggi serat yang bisa dikonsumsi setiap hari, di antaranya:
- Kelompok sayur-sayuran, terutama sayuran hijau seperti brokoli, buncis, bayam. Selain itu juga tomat, akar bit, wortel, dan lainnya.
- Buah- Buahan seperti pir, alpukat, lemon, kiwi, nanas, anggur.
- Kacang-kacangan yang tinggi kandungan serat, seperti kacang merah, edamame, kacang kedelai, dan kacang polong.
- Makanan kelompok serealia seperti beras merah, oat, havermout, gandum, dan jagung utuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah