Suara.com - Indonesia turut menarik produk cokelat telur Kinder dari pasaran karena adanya dugaan kontaminasi infeksi bakteri Salmonella.
Penghentian penjualan itu dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyusul laporan adanya 63 kasus keracunan Salmonella akibat Kinder di Inggris pada awal April lalu.
Apa sebenarnya bakteri Salmonella dan seberapa berbahaya bagi tubuh?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Profesor Zubairi Djurban, Sp.PD menjelaskan, Samonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, keram perut, dan diare. Bakteri tersebut bisa menginfeksi hewan juga manusia.
Bakteri Salmonella memang dapat mencemari makanan, termasuk telur, ayam, dan produk susu.
"Tetapi buah dan sayuran juga dapat terkontaminasi jika telah bersentuhan dengan ternak, kotoran hewan atau air yang tidak diolah," jelas Prof Zubairi dikutip dari tulisannya di Twitter, Minggu (17/4/2022).
Masa inkubasi atau munculnya gejala setelah terinfeksi Salmonella cukup pendek yakni sekitar enam jam. Saat bakteri telah masuk ke dalam tubuh, pasien bisa mengalami diare dan panas selama sepekan.
Prof Zubairi menyampaikan bahwa bakteri Salmonella juga salah satu yang menyebabkan penyakit demam tifoid atau awam dikenal tipes.
"Banyak pasien dengan demam tipes sampai harus dirawat inap. Data di AS menunjukkan bahwa tipes akibat Salmonella menyebabkan kematian pada sekitar 400 orang per tahun," ujarnya.
Baca Juga: BPOM Pastikan Produk Coklat Kinder Joy Akan Ditarik dari Peredaran, Ini Alasannya!
Sebagian besar pasien tipes memerlukan pengobatan antibiotik. Sedangkan di Indonesia paling sering dilakukan pengobatan dengan ciprofloxacin, dionicol, atau yang lainnya, imbuhnya.
Agar terhindar dari infeksi bakteri Salmonella, prof Zubairi mengingatkan untuk selalu memastikan kebersihan tangan dan peralatan dapur, juga menghindari bercampurnya dengan makanan orang lain jika memungkinkan.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM RI menegaskan bahwa cokelat Kinder yang ditarik di beberapa negara Eropa karena mengandung bakteri salmonella, bukan jenis produk yang sama yang beredar di Indonesia.
Hal ini dikonfirmasi Badan POM karena produk Kinder yang ditarik berdasarkan peringatan yang diterbitkan Food Standard Agency atau Badan POM Inggris, adalah yang diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia.
Jadi diketahui, cokelat Kinder yang beredar di Indonesia dan mendapat izin Badan POM, bukan produksi Belgia melainkan India yang dikenal dengan merek Kinder Joy.
"Produk merek Kinder yang terdaftar di Badan POM berasal dari India dengan nama varian produk antara lain Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. Produk tersebut diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD," jelas Badan POM dalam keterangannya yang diterima suara.com, Senin (11/4/2022) lalu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif