Suara.com - Penyakit demam berdarah atau infeksi dengue hanya bisa ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk aesdes aegypti yang juga telah terinfeksi virus. Sebagai proses pencegahan, pengasapan atau fogging kerap dilakukan untuk membasmi nyamuk tersebut.
Tetapi, sebenarnya fogging saja tidak cukup untuk pencegahan dengue. Karena tindakan itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan larva atau telur nyamuk tetap bisa bertahan hingga akhirnya menetas.
"Fogging itu hanya untuk nyamuk, sementara telur, jentik, larva itu tidak mati. Bisa bertahan sampai seminggu, jadi fogging tidak bisa hanya sekali," kata Koordinator Substansi Arbovirosis, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Asik Surya, MPPM., dalam webinar Infeksi Dengue, Selasa (19/4/2022).
Selain fogging, pencegahan infeksi dengue yang juga harus dilakukan yakni dengan berantas larva nyamuk, lanjut dokter Asik.
"Kalau sudah ada satu nyamuk, paling tidak ada 100-200 jentik nyamuk. Kalau ada nyamuk lalu dibiarkan, maka satu minggu saja sudah bisa menjadi 200 nyamuk. Jadi penting untuk mencari sumber nyamuk," imbuhnya.
Jentik nyamuk biasanya ada di area air menggenang di sekitar rumah. Seperti, tetesan air AC, bak kamar mandi, maupun air yang ada di wadah dispenser. Cara melihat jentik nyamuk cukup dengan menyorotnya dengan cahaya terang.
Agar genangan itu tidak menjadi sarang bagi telur nyamuk, Dokter Asik menyarankan, paling kuras air tersebut minimal seminggu sekali. Lebih bagus lagi setiap tiga hari sekali.
"Dilihat dengan senter, kalau sudah ada jentik nyamuk, telurnya harus segera dibersihkan. Karena siklus nyamuk itu (menetas) seminggu sekali," ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Gejala Dengue Shock Syndrome, Komplikasi DBD yang Mematikan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien