Suara.com - Seorang anak laki-laki terlahir dengan dua penis yang harus diangkat salah satunya. Tapi, dokter memiliki untuk mengambil ukuran penisnya lebih besar.
Anak laki-laki dari Brasil itu merupakan satu dari sejuta bayi laki-laki yang terlahir dengan dua penis.
Dokter di São Paulo mengatakan sampai sekarang, hanya ada 100 pria dengan dua penis yang disebut diphallia, yang telah dilaporkan dalam literatur medis.
Salah satunya, mereka melaporkan kasus seorang anak laki-laki yang memiliki dua penis berdampingan di Journal of Pediatric Urology.
Anak laki-laki yang dirahasiakan identitasnya itu masih berusia 2 tahun saat menjalani operasi pengangkatan salah satu penisnya.
Mulanya dilansir dari The Sun, tim dokter telah merencanakan untuk menyingkirkan ukuran penis anak itu yang lebih kecil, setelah melihat ukuran penis kiri lebih besar.
Meskipun kedua penis anak itu terlihat berbeda, bentuk penisnya tetap serupa dan berfungsi sama.
Sang ibu mengatakan kedua penis anaknya ini sama-sama mampu ereksi. Tapi, hasil pemeriksaan menunjukkan setiap penis hanya memiliki 1 dari 2 corpora cavernosa, yakni kolom jaringan spons yang terisi darah dan menyebabkan penis mengeras.
Namun, petugas medis menemukan bahwa anak laki-laki itu hanya bisa buang air kecil dari penis yang lebih kecil. Karena, uretra penis yang lebih besar terlalu sempit untuk dilewati urine.
Baca Juga: Ahli Temukan Jenis Kelelahan Berbeda Akibat Virus Corona Covid-19 Pada Lansia
Karena itu, keputusan untuk pengangkatan penis tidak lagi berdasarkan ukuran, tetapi fungsinya yang paling maksimal. Dengan begitu, dokter memilih mengangkat penis yang lebih besar.
Ahli bedah mengangkat penis kiri seluruhnya dan merekam prosesnya dalam sebuah video yang diterbitkan dalam jurnal online.
Saat ini, belum diketahui lagi seberapa baik anak laki-laki itu bisa mencapai ereksi di masa depan. Terlebih, ia hanya memiliki satu ruang ereksi di sisa penisnya.
Kasua serupa juga pernah terjadi di Uzbekistan, yang mana seorang anak laki-laki usia 7 tahun memiliki dua penis yang berfungsi maksimal. Karena, kedua penis memiliki uretra dan jaringan ereksi.
Tapi, laporan kasus yang diterbitkan dalam Urology Case Reports tidak secara eksplisit mengatakan kedua penis bisa ereksi atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining