Suara.com - Hailey Bieber, model usia 25 tahun sekaligus istri Justin Bieber sempat dirawat di rumah sakit dengan gejala mirip stroke pada Maret 2022 lalu.
Dalam video Youtube yang diunggahnya baru-baru ini, Hailey Bieber menggambarkan pengalamannya dirawat di rumah sakit dengan gejala stroke sebagai momen paling menakutkan dalam hidupnya.
Hailey Bieber bercerita awalnya ia sedang duduk sarapan dengan Justin Bieber dan bercakap-cakap seperti hari biasanya sebelum mengalami gejala stroke.
Di tengah perbincangan, Hailey merasakan sensasi yang sangat aneh, seperti berjalan di sepanjang jalan saya. Lalu, lengan dari bahu hingga ujung jarinya seperti sangat mati rasa.
"Kemudian, sisi kanan wajah saya mulai terkulai, saya tidak bisa berkata-kata apapun. Saat itu, saya langsung berpikir terkena serangan stroke," kata Hailey dikutip dari Times of India.
Beruntungnya, petugas medis segera datang dan memeriksanya lebih cepat. Kemudian, Hailey pun dilarikan ke rumah sakit.
Saat itulah dokter mendiagnosisnya menderita gumpalan darah kecil di otaknya, yang diberi label dan dikategorikan sebagai TIA, Transient Ischemic Attack (TIA).
"Saat itu, saya hanya berbicara pada dokter kalau sedang memulai minum pil KB yang seharusnya tidak pernah dikonsumsi, karena saya memiliki migrain," katanya.
Selain itu, ia juga mengaku baru saja terinfeksi virus corona Covid-19 dan telah melakukan perjalanan dari Paris. Karena itu, ia menyebutkan momen kala itu badai yang sempurna untuk terjadinya penggumpalan darah.
Tapi, para dokter masih mencari tahu penyebab gumpalan darah itu menyebar ke otaknya.
Kemudian, ia mengunjungi UCLA, di mana dia didiagnosis dengan PFO grade 5 (tingkat tertinggi yang mungkin) setelah menjalani doppler transkranial, sebuah ultrasound yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi aliran darah ke otak.
"Kesimpulannya, saya memiliki gumpalan darah yang mengalir ke jantung. Biasanya jantung akan menyaring gumpalan darah ke paru-paru dan paru-paru akan menyerapnya bila Anda memiliki gumpalan darah kecil," katanya.
Hailey bercerita kondisi yang terjadi padanya adalah gumpalan darahnya lolos melalui flap atau lubang di hati. Lalu, itu mengalir ke otaknya sehingga membuatnya menderita TIA.
Kemudian, ia pun harus menjalani operasi jantung untuk menutup PFO dengan memasukkan benda kecil melalui vena femoralis di selangkangannya guna menutup lubang kecil tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah