Suara.com - Seorang ilmuwan sedang menyelidiki bekas SMA-nya di New Jersey, setelah 115 orang yang pernah bersekolah dan bekerja di sana menderita tumor otak langka.
Al Lupiano mulai menyelidiki sekolahnya, Colonia High School di Woodbridge ketika menyadari beberapa orang yang bersekolah di sana menderita tumor otak langka, termasuk dirinya.
Lupiano memulai penyelidikan kasus tumor otak langka ini dengan menghitung berapa banyak orang yang terkait atau pernah sekolah di sana.
"Saya mulai melakukan penelitian dengan cara menghitungnya. Mulanya, saya menemukan 3 kasus, lalu menjadi 5 hingga 15," kata Lupiano dikutip dari CBS News.
Sampai akhirnya, ia menemukan 115 orang yang menderita tumor otak ganas atau jinak.
"Meskipun sekarang ini kami belum bisa menentukan ada kontaminan atau tidak, tapi ada satu dugaan yang bisa menyebabkan kasus ini karena setiap orang menghabiskan banyak waktu di sekolah," katanya.
Lupiano, yang lulus dari sekolah tersebut pada tahun 1989, didiagnosis tumor otak langka 20 tahun lalu dan sekarang masih menderita masalah yang berkepanjangan.
Kemudian, saudara perempuannya yang juga bersekolah di sana didiagnosis menderita tumor otak primer, yang ternyata erupakan glioblastoma stadium 4.
Setelah 2 jam saudaranya didiagnosis, Lupiano mendapatkan informasi bahwa istrinya yang lulus tahun 1991 juga menderita tumor otak primer.
Baca Juga: 3 Gabungan Subvarian Omicron Mengintai, Mudik Masih Aman?
Setelah saudara perempuannya meninggal, Lupiano mulai mengungkapkan hal ini melalui unggahan Facebook dan meminta bantuan orang-orang di daerah itu untuk melaporkan kasus tumor otak.
"Pada dasarnya, ada satu penyebab tumor otak langka yang terbukti secara medis, yakni radiasi," ujarnya.
Glioblastoma adalah jenis kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang. Glioblastoma dalah jenis tumor otak yang menyebabkan Senator Arizona John McCain meninggal pada tahun 2018.
Penyebab glioma, tumor yang terjadi di otak atau sumsum tulang belakang tidak jelas, seperti kebanyakan tumor lainnya. Tapi, usia, paparan radiasi dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko.
Walikota Woodbridge John McCormick elah menghubungi Departemen Kesehatan negara bagian, Departemen Perlindungan Lingkungan dan Badan Federal untuk Zat Beracun dan Pendaftaran Penyakit.
Pengawas distrik sekolah, Dr. Joseph Massimino, mengatakan sedang menunggu kabar dari badan lingkungan tentang langkah selanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel