Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak pekerja kantoran harus bekerja dari rumah atau WFH (work from home). Seiring waktu, pola WFH ini berdampak cukup besar pada kesehatan seseorang.
Contohnya, seoang ibu muda ini yang mengalami sakit punggung karena postur tubuh yang memburuk akibat WFH.
Rupanya, ibu muda bernama Ellie Chandler itu memiliki tumor besar seukuran kepala bayi di pangkal tulang belakangnya.
Wanita 25 tahun itu mengaku pertama kali mengalami sakit punggung setelah melahirkan anak kembar pada Desember 2019.
Beberapa kali ia pergi ke dokter untuk periksa, tetapi disuruh minum obat penghilang rasa sakit dan membeli bantal penyangga.
Petugas medis mengira itu hanya karena postur tubuh yang buruk akibat keseringan duduk selama WFH.
Kemudian, ia pun melakukan rontgen karena tak kunjung membaik. Dokter kandungannya pun merasakan ada massa besar di dalam dirinya setelah beberapa minggu.
Setelah tes darurat, ibu dua anak itu didiagnosis dengan tumor sel raksasa berukuran 14 cm yang langka di dasar tulang belakangnya, yang tumbuh begitu cepat sehingga membutuhkan kateter.
Kini, ia menjalani perawatan intensif selama berbulan-bulan dengan mendapatkan suntikan setiap bulan untuk mengecilkan tumornya.
Baca Juga: Studi: Hampir 60 Persen Orang Amerika Sudah Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19
"Saat saya pergi untuk pemeriksaan panggul, dokter kandungan mengatakan tidak bisa melakukan pemeriksaan karena merasakan ada sesuatu di pangkal tulang belakangku," kata Ellie dikutip dari The Sun.
Kemudian, dokter itu hanya melakukan pemeriksaan dubur dan kembali merasakan ada sesuatu di area tersebut. Rupaya, sesuatu itu merupakan massa yang cukup besar.
"Kemudian, saya melakukan pemindaian ultrasound dan CT scan sehingga menemukan tumor terebut," ujarnya.
Akhirnya, ia pun dirawat seminggu di rumah sakit karena kondisinya tersebut. Kemudian, tumor itu tumbuh menjadi tumor sel raksasa.
Tumor sel raksasa cukup umum pada orang muda, di usia dua puluhan, tiga puluhan dan empat puluhan. Tumor sel raksasa adalah tumor non-kanker yang berkembang di tulang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah